![](https://infolombok.id/wp-content/uploads/2021/12/adv-infolombokid-header.jpg")
Lombok Barat – Kelompok KKN PMD Desa Mekarsari 2025 mengadakan Pelatihan Pembuatan Gula Semut, Branding, dan Pemasaran pada Minggu (10/8/2025) di rumah Bendahara Desa Mekarsari, Bu Marjuni, Dusun Gertok. Kegiatan ini diikuti 30 peserta yang terdiri dari warga, perangkat desa, serta ibu-ibu dan bapak-bapak setempat.
Acara dibuka dengan sambutan Kepala Desa Mekarsari, Faizul Bayani, S.E., dan sambutan Ketua KKN PMD 2025. Selanjutnya, mahasiswa KKN mempraktikkan proses pembuatan gula semut dengan melibatkan masyarakat secara langsung. Kegiatan ini juga mencakup contoh pengemasan produk, tutorial pembuatan label dan stiker kemasan, serta penyampaian materi mengenai legalitas dan perizinan usaha oleh mahasiswa KKN.
Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan keterampilan warga dalam mengolah hasil pertanian, khususnya pohon nira, menjadi produk bernilai jual tinggi yang tidak hanya berupa gula aren. Selain itu, pelatihan ini bertujuan memperkuat identitas produk melalui branding yang menarik serta memperluas jaringan pemasaran agar produk lokal Desa Mekarsari mampu bersaing di pasar yang lebih luas.
Sebagai tambahan, sesi berbagi pengalaman bersama Pak Roni, seorang sales marketing berpengalaman, memberikan wawasan praktis tentang strategi pemasaran. Dalam praktik, warga terlihat antusias ikut membuat gula semut, melakukan pengemasan, hingga menempelkan label pada produk yang telah disiapkan.
Produk gula semut hasil pelatihan berhasil dibuat dan diharapkan menjadi salah satu komoditas unggulan Desa Mekarsari. Harapannya, produksi gula semut ini dapat berlanjut secara mandiri oleh warga sehingga mampu menjadi sumber penghasilan berkelanjutan dan memperkuat ekonomi desa.
Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan keterampilan warga dalam mengolah hasil pertanian, khususnya pohon nira, menjadi produk bernilai jual tinggi yang tidak hanya berupa gula aren. Selain itu, pelatihan ini bertujuan memperkuat identitas produk melalui branding yang menarik serta memperluas jaringan pemasaran agar produk lokal Desa Mekarsari mampu bersaing di pasar yang lebih luas.
Sebagai tambahan, sesi berbagi pengalaman bersama Pak Roni, seorang sales marketing berpengalaman, memberikan wawasan praktis tentang strategi pemasaran. Dalam praktik, warga terlihat antusias ikut membuat gula semut, melakukan pengemasan, hingga menempelkan label pada produk yang telah disiapkan.
Produk gula semut hasil pelatihan berhasil dibuat dan diharapkan menjadi salah satu komoditas unggulan Desa Mekarsari. Harapannya, produksi gula semut ini dapat berlanjut secara mandiri oleh warga sehingga mampu menjadi sumber penghasilan berkelanjutan dan memperkuat ekonomi desa.
