Kelompok KKN Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Universitas Mataram sukses selenggarakan kegiatan sosialisasi pengembangan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) berbasis pupuk organik di 2 Dusun yang ada di Desa Gondang, Kabupaten Lombok Utara. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama 2 hari yakni pada 7 dan 10 Juli 2023 bertempat di Dusun Gondang Timur dan Dusun Besari.
Kegiatan yang diikuti oleh sekitar 40 masyarakat sasaran ini disampaikan langsung oleh Muhammad Fadli selaku pengelola magot dari Bank Sampah Persada Lotara serta Alfin Sopian selaku Ketua KKN UNRAM Desa Gondang.
Fadli selaku pengelola magot memperkenalkan magot sebagai hewan pengurai sampah organik terutama sampah sisa bahan masakan rumah tangga yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan magot. “Magot yang telah besar dapat dijual sebagai pakan ternak sedangkan kotorannya dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik”, katanya.
Dalam pemaparannya Fadli lebih memfokuskan pada pengenalan dan pemanfaatan magot bagi masyarakat Gondang yang secara praktis hanya bermodalkan sampah namun justru memiliki nilai jual yang cukup tinggi.
Dilain sisi, Alfin selaku pembicara kedua menjelaskan tentang manfaat TOGA seperti jahe merah, kunyit, temulawak dan lengkuas bagi imunitas tubuh. Selain itu, Alfin juga menegaskan tentang pentingnya membangun kembali semangat mengembangkan TOGA skala kecil terutama dengan memanfaatkan lahan pekarangan rumah.
“Manfaatnya banyak serta pengelolaannya kan sederhana, hanya bermodalkan polibag yang kita taruh di pekarangan rumah, stok obat-obatan herbal kita kan sudah terjamin adanya”
Lebih lanjut Alfin menambahkan bahwa output dari kegiatan ini juga nantinya akan dilaksanakan pembagian 4 jenis tanaman herbal yang ditanam dengan pupuk organik kepada setiap masyarakat serta pendampingan langsung cara pemanfaatannya menjadi bubuk herbal yang dapat dinikmati secara langsung ataupun dijual.
Mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi ini menuturkan kegiatan sosialisasi ini pada akhirnya lebih menekankan pada pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan tanaman obat menjadi bubuk herbal yang dapat dikosumsi pribadi maupun dijual serta pemanfaatan sampah sisa masakan rumah tangga sebagai pemasukan lain bagi masyarakat melalui budidaya magot.
“TOGA yang kami tanam dengan pupuk organik dari magot ini selain meningkatkan kualitas tanaman, tujuannya juga untuk merangsang masyarakat bahwa dari sampah saja kita dapat menghasilkan uang loh”, tutupnya.