Mataram-Infolombok – Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata NTB bergerak cepat untuk mengantisipasi penurunan kunjungan wisatawan pascagempa Lombok beberapa waktu lalu. Dispar NTB menyiapkan strategi untuk mempercepat pemulihan lombok melalui 3A (aksesibilitas, atraksi, amenitas).
[caption id="attachment_33" align="aligncenter" width="628"] Paparkan strategi- Dinas Pariwisata NTB, M. Suwaidi Kepala Bidang Pemasaran (kanan) I Nengah Gusie Fungsional Perencana (kiri) memaparkan strategi pemasaran pariwisata Lombok beberapa waktu lalu.[/caption]Gempa Bumi yang terjadi pada akhir bulan Juli lalu mengakibatkan penurunan kunjungan pariwisata baik domestik maupun mancanegara. Oleh karenanya, Dinas Pariwisata Provinsi NTB menggunakan strategi 3A.
Strategi 3A yang dimaksud adalah, Attraction (atraksi) yang merupakan daya tarik utama suatu destinasi seperti budaya, bangunan-bangunan bersejarah dan lainya. Kemudian, Accessibility (aksesibilitas) merupakan sarana dan infrastruktur untuk menuju destinasi wisata seperti infrastruktur jalan, jembatan dan lainnya. Dan Amenity atau amenitas merupakan sarana pendukung yang diperlukan wisatawan selama mengunjungi destinasi seperti restoran, rumah makan, hotel-hotel, tempat ibadah, toilet dan masing banyak yang lainnya.
Selain dengan strategi 3A, pemerintah juga melakukan promosi wilayah wisata yang tidak terdampak gempa bumi, seperti mandalika, sade, ende dan lain-lain.
“Yah, untuk promosi sendiri kita akan prioritaskan wilayah yang tidak terdampak gempa,” ungkap Gusie selaku fungsional perencanaan Dinas Pariwisata NTB.
Cara ini digunakan Untuk meningkatkan wisatawan pada daerah selatan, sekaligus pemulihan untuk destinasi wisata pada wilayah utara.