Pringgarata, Lombok Tengah – Tahun 2023, kami berenam memulai perjalanan kecil yang menjanjikan keindahan besar, menjelajahi sudut tersembunyi Lombok Utara, Lendang Danger. Nama yang masih berbisik di telinga para petualang, namun di sanalah terbentang hamparan savana luas dan pesona alam yang memukau, tenang namun penuh cerita. Dari Pringgarata, kami melangkah di bawah sinar matahari pagi pukul tujuh, membawa semangat beserta perlengkapan kemah, siap menyusuri medan menantang dengan segala kejutan yang menanti.
Selama perjalanan, kami disuguhi pemandangan alam yang menakjubkan. Jalan yang berliku dan kadang terjal membawa kami melewati perbukitan, dan sesekali melewati desa-desa kecil. Suasana perjalanan begitu tenang, hanya diiringi suara mesin kendaraan dan percakapan ringan di antara kami. Meskipun jaraknya cukup jauh dan memakan waktu sekitar empat jam, rasa lelah kami sedikit demi sedikit terkikis oleh pemandangan yang semakin indah seiring mendekati tujuan. Sekitar pukul satu siang, akhirnya kami tiba di Lendang Danger.
Saat pertama kali menjejakkan kaki di sana, kami disambut oleh pemandangan savana yang luar biasa. Hamparan rumput yang luas membentang di hadapan kami, dikelilingi oleh bukit-bukit yang seolah-olah menyatu dengan langit biru di atasnya. Rasanya seperti berada di tengah-tengah lukisan alam. Tidak ada keramaian, hanya kedamaian yang menyelimuti tempat itu. Sebelum mendirikan tenda, kami memutuskan untuk duduk di atas rerumputan dan menikmati suasana yang ada. Di kejauhan, kami bisa melihat sapi sapi warga lokal di sana dengan bebasnya memakan rerumputan, menciptakan pemandangan yang semakin memperkuat kesan bahwa kami berada jauh dari hiruk-pikuk kehidupan kota.
Setelah puas menikmati pemandangan, kami mulai mendirikan tenda di salah satu sudut savana yang sedikit terpencil. Lokasinya cukup ideal, memberikan kami ruang untuk menikmati malam tanpa gangguan. Mendirikan tenda bersama teman-teman selalu menjadi pengalaman yang menyenangkan, apalagi di tengah alam yang seindah ini. Sambil mendirikan tenda, beberapa dari kami mulai menyiapkan peralatan memasak sederhana. Rasanya tidak sabar untuk merasakan malam di bawah langit penuh bintang yang diperkirakan akan terlihat jelas karena minimnya polusi cahaya.
Menjelang sore, matahari mulai turun, dan langit berubah menjadi oranye kemerahan. Kami duduk bersama di depan tenda, menikmati keindahan alam yang berubah seiring waktu. Suara burung-burung yang pulang ke sarangnya menjadi pengiring suasana sore itu, menciptakan momen yang begitu hangat dan menenangkan. Kami menyalakan api unggun kecil dan memasak makanan sederhana yang sudah kami siapkan. Malam itu, di bawah taburan bintang yang begitu jelas dan terang, kami berbagi cerita dan tertawa bersama. Rasanya, di sini waktu berjalan lebih lambat. Tidak ada gangguan dari ponsel atau hal-hal modern lainnya. Hanya kami, api unggun, dan alam yang berbicara.
Perjalanan ke Lendang Danger akan selalu menjadi salah satu momen terbaik dalam hidup kami. Keindahan savananya, suasana malam yang tenang, serta kebersamaan yang hangat di bawah langit penuh bintang akan selalu kami kenang. Bagi siapa pun yang mencari pelarian dari kehidupan yang sibuk dan ingin merasakan ketenangan alam, Lendang Danger adalah destinasi yang sempurna. Di sini, waktu seolah berhenti, membiarkan kita menikmati setiap detik yang berlalu di tengah keindahan yang tak terbantahkan.