
Mataram, 5 Desember 2024 – Seorang pemuda asal Mataram bernama Jamhari Jubran (21), memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikan di salah satu perguruan tinggi Lombok dan memilih membuka usaha Angkringan kecil. Di awal malam hari, Jubran mulai membuka usaha angkringannya yang sudah berjalan selama 1,5 tahun, dengan penuh semangat dan harapan agar penjualan hari ini lebih baik dari sebelumnya.
Berhenti melanjutkan kuliahnya bukanlah keputusan yang gampang baginya. “Ya dibilang ada menyesalnya sih, sempat ngerasa gitu, tapi yauda enjoy aja, dan saya juga malah bisa dapat relasi banyak dari pengunjung angkringan”, ujarnya.
Dengan segala pertimbangan dan alasan eksternal, Jamhari Jubran memilih menggunakan biaya kuliahnya sebagai modal untuk membuka usaha angkringan ini. Tentu saja, keputusannya ini pun sudah mendapat dukungan dari orang tuanya sendiri. “orang tua saya sih, untungnya support support aja.”
Perjalanan pemuda 21 tahun tersebut dalam merintis usaha ini pun tidak mudah. Dimulai dengan merangkap sebagai owner, chef sekaligus waitersnya hingga sekarang sudah memiliki 3 karyawan. “Dulu awal awal, cape banget, sibuk sendiri sana sini, layani sendiri. Tapi sekarang ya, saya tinggal didapur saja hahaha.”, tegasnya dengan bangga. Selain itu, dengan basic skill kuliner yang didapatkan dari smk menjadi keuntungan baginya. Hal ini juga lah yang memudahkan jubran untuk membuka usaha angkringan ini.
Setelah 5 jam beroperasi, Jubran menutup angkringannya dengan perasaan lega dan tenang karena penjualan hari ini cukup baik dan tidak ada kendala. Selain pemilik Angkringan kecil di Mataram, Jubran juga merupakan pemilik Rumah Sarapan yang berada di daerah Dago, Bandung. Kisah Jamhari Jubran yang sukses menjadi pengusaha diumur yang cukup muda sangat menginspirasi para kaum muda di luar sana. Keputusan yang dianggap buruk belum tentu akan berakhir buruk juga.