
Mataram, NTB — Di tengah maraknya gaya hidup sehat di kalangan anak muda, sebuah event unik hadir menyatukan semangat berlari dengan semangat skena: Lombok Lari Skena. Digelar di depan Hotel Santika, Taman Sangkareang, Mataram, acara ini menawarkan pengalaman berlari sejauh 5 kilometer dalam balutan nuansa musik underground dan budaya alternatif.
Event ini diinisiasi oleh Capital.ent bekerja sama dengan Lombok Secret Society, dengan tujuan menghadirkan ruang alternatif bagi generasi muda yang ingin hidup sehat tanpa harus melepas identitas budaya mereka, khususnya budaya musik independen atau saat ini disebut budaya skena. Event ini dilaksanakan pada 8 juni 2025 dan dihadiri sebanyak 400 peserta dari berbagai kalangan usia. Event ini merupakan road to event GoSkateboardingDay.
Berbeda dari lomba lari konvensional, Lombok Lari Skena tampil dengan warna yang sangat khas. Para peserta tidak mengenakan pakaian atletik biasa, melainkan kaus band lokal atau brand independen berwarna hitam berbahan katun, menjadikan lintasan lari lebih mirip panggung konser daripada trek olahraga. Selain itu, acara ini juga menyuguhkan berbagai hiburan alternatif serta sistem pengkategorian medali yang tak biasa, menambah kesan bahwa ini adalah perayaan gaya hidup, bukan sekadar kompetisi.
Tahun ini, meskipun sistem pendaftaran berbayar mulai diterapkan, antusiasme peserta justru meningkat dibandingkan edisi sebelumnya. “Antusiasmenya luar biasa. Meski berbayar, peminatnya tetap tinggi. Ini jadi bukti bahwa acara ini punya tempat sendiri di hati komunitas,” ujar `Alan, salah satu penyelenggara dari capital.ent.

Meski skalanya lebih besar dan hiburannya lebih banyak, penyelenggaraan event kali ini tidak menghadapi tantangan berarti. “Sebenarnya tidak terlalu berat karena kami sudah pernah menjalankan ini sebelumnya. Hanya saja, tahun ini memang lebih sibuk karena skalanya lebih besar dan kontennya lebih padat,” tambahnya.
Di balik semua kemeriahan, terselip pesan kuat dari penyelenggara: semua orang boleh sehat, semua orang boleh skena. Sebuah ajakan inklusif untuk tetap aktif dan sehat tanpa kehilangan ekspresi diri.
Dengan rute sepanjang 5 km yang diiringi hentakan musik alternatif dan gaya berpakaian khas komunitas skena, Lombok Lari Skena membuktikan bahwa olahraga bisa jadi ruang budaya. Tempat stamina bertemu dengan alunan musik, dan napas panjang berpadu dengan beat cepat. Lari bukan lagi sekadar olahraga, ia telah menjadi panggung baru bagi ekspresi alternatif.