Dusun Ireng Lauq, Jatisela kec GunungSari

Lombok Barat- Pada siang hari tepatnya pada tanggal 18 september 2021 telah terjadi pembacokan yang dilakukan oleh orang gila ber inisial SJ yang berjenis kelamin laki laki berusia 50 tahun kepada korban yang berusia 80 tahun, korban kerab dipanggil “Puk Enggong” oleh warga ireng. Diketahui pelaku dan korban sama sama tinggal di Dusun Ireng Lauq, Dari cerita salah satu warga yang melihat kejadian tersebut berinisial AF bekerja sebagai pengembala sapi yang sedang mencari rumput disebuah kebun tepatnya didepan salah satu rumah kosong yang sudah sangat lama terbengkalai ditinggal oleh pemilik rumah bertahun tahun, AF melihat Puk Enggong sedang terjatuh didepan rumah kosong tersebut ia dikejar oleh SJ (Pelaku), Puk Enggong terlihat lari keluar dari rumah kosong tersebut dengan keadaan sudah dilumuri banyak darah yang bercucuran dari kepala dan tangannya.

Seketika AF langsung mencari bantuan kepada warga lain untuk menolong si korban. Setelah itu korban langsung dilarikan ke klinik terdekat (KLINIK ASYIFA) untuk mendapat penanganan lebih awal. Setelah si korban mendapat penanganan, AF langsung mengajak warga untuk mencari pelaku yang diduga orang gila yang tinggal dirumah kosong tersebut, warga berbondong bondong menuju rumah kosong tersebut dan benar terdapat SJ (pelaku) sedang membawa sebuah arit yang diduga digunakan untuk mencelakai korban. Warga langsung saja membawa pelaku ke kepala desa untuk segera diproses, setelah itu keluarga dari SJ datang untuk menyelesaikan masalah. Keluarga korban sama sekali tidak keberatan atas kejadian tersebut dikarenakan si pelaku adalah orang gila yang tidak sadar akan perlakuannya, namun sipelaku dibawa oleh kepala desa dan warga ke Rumah Sakit Jiwa untuk ditangani dan menghindari kejadian tersebut. Warga takut akan bila SJ tidak ditangani akan mencelakai warga yang lainnya.

 Setelah kejadian tersebut keluarga pelaku mengaku bahwa ia adalah istri dari SJ yan tinggal dirumah miliknya sendiri namun ia sengaja meninggalkan SJ sendirian dikarenanakn SJ sudah tidak normal akibat stress bangkrut masalah perekjaannya yang sebelumnya menjadi Pengacara. SJ ditinggal sendirian dirumahnya sendiri dan sama sekali tidak mempunyai teman hidup, dicurigai hal tersebut membuat SJ kondisinya semakin tidak stabil dan mulai mencelakai orang lain. Akhirnya SJ ditahan dirumah sakit jiwa untuk mendapat pengobatan, dan Setelah beberapa hari korban dirawat di klinik tersebut  sempat mengaku ia sedang menjaga kebun yang lokasinya tidak jauh dari rumah kosong tersebut namun arit miliknya diambil oleh SJ dan membawa arit Puk Enggong kedalam rumahnya lalu Puk Enggong mencoba masuk kedalam untuk mengambil arit miliknya tetapi Puk Enggong malah mendapat pukulan dibagian kepala sebanyak 5kali menggunakan kayu lalu korban melawan dan terjadilah pembacokan dibagian tangan karena korban mencoba melindungi dirinya dari arit tersebut namun ia terkena arit dan terluka, korban akhirnya mencoba melarikan diri keluar dari rumah kosong tersebut namun ia sangat kesakitan dan akhrinya terjatuh, “untung saja ada yang melihat dan menolong saya” ujarnya. Tapi sayang setelah keluar dari KLINIK dan dirawat dirumahnya beberapa hari kemudian Puk Enggong meninggal dunia.