Penyuluhan stunting di Dusun Kokok Daya pada Rabu, (06/07/22).

Kelompok KKN Tematik Universitas Mataram Desa Teros laksanakan program penyuluhan pencegahan stunting pada minggu kedua dan minggu ketiga KKN, di mana pelaksanaan penyuluhan tersebut diadakan bersamaan dengan kegiatan Posyandu rutin tiap bulannya di dua Dusun di Desa Teros, Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur yaitu Dusun Tuntang dan Dusun Kokok Daya.

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak (umumnya balita) yang diakibatkan oleh kurangnya asupan gizi yang seimbang sehingga menghambat pertumbuhan pada anak. Stunting dapat diidentifikasi secara kasat mata yaitu dengan melihat pertumbuhan ukuran tinggi badan anak. Di mana ukuran tinggi badan anak stunting biasanya lebih pendek dari tinggi anak seumurannya. Kondisi gagal tumbuh tersebut kemudian dapat mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan baik jangka pendek maupun jangka panjang, salah satu contohnya akan berimbas pada IQ anak.

Keadaan Stunting tersebut kemudian menjadi permasalahan yang sangat krusial dalam masyarakat, tak hanya di Indonesia tapi juga di berbagai negara di dunia, karena kondisi tersebut akan mempengaruhi kualitas Sumber Daya Manusia sehingga tak heran jika Stunting menjadi salah satu tujuan dari program pembangunan berkelanjutan global (Sustainable Developement Goals) yang permasalahannya harus segera diselesaikan agar menumpas kemiskinan dan mewujudkan kestabilan global di tahun 2030.

Indonesia menjadi salah satu negara dengan angka Stunting yang terbilang cukup tinggi membuat Pemerintah menggencarkan berbagai program yang dimaksudkan untuk menekan atau bahkan menyelesaikan permasalahan Stunting tersebut. Kabupaten Lombok Timur juga tak luput dari perhatian mengingat jumlah penduduknya yang cukup padat dan tingkat kesadaran masyarakat terhadap isu Stunting ini relatif rendah.

Peningkatan kesadaran masyarakat mengenai permasalahan Stunting tersebut diimplementasikan ke dalam berbagai Program, salah satunya program kegiatan Posyandu. Berdasarkan pernyataan dari Ibu Kuswati selaku Ketua Kasi Kesejahteraan Desa Teros, peningkatan kesadaran terhadap masyarakat mengenai isu Stunting telah berlangsung cukup lama di Desa Teros.

“Secara keseluruhan, permasalahan Stunting di Desa Teros terbilang lebih rendah dari beberapa wilayah lainnya di Kabupaten Lombok Timur. Kegiatan Posyandu yang diadakan secara rutin sudah cukup berhasil menumbuhkan kesadaran masyarakat  mengenai Stunting, terbukti dengan rendahnya angka Stunting seperti yang sudah saya katakan sebelumya.” Ujar Ibu Kuswati.

Kegiatan Penyuluhan Pencegahan Stunting yang diadakan oleh Mahasiswa KKNT Universitas Mataram Desa Teros dianggap membantu kegiatan Posyandu dalam upaya untuk terus menggencarkan peningkatan kesadaran masyarakat mengenai Stunting.

“Kami dari pihak Dusun, merasa sangat senang dan terbantu dengan kehadiran adik-adik KKNT Universitas Mataram terlebih untuk kegiatan Penyuluhan Pencegahan Stunting ini. Materi yang disampaikan sangat mudah dimengerti dan mendapatkan antusias yang tinggi ibu-ibu yang mengikuti Posyandu.” Ucap Pak Samsul selaku Kepala Dusun Kokok Daya.

Dari pernyataan kedua Tokoh Desa Teros tersebut dapat kita lihat dan nilai bahwa program Penyuluhan Pencegahan Stunting kepada Masyarakat Desa Teros yang dilaksanakan oleh Mahasiswa KKNT Universitas Mataram tersebut berhasil mendapatkan antusias yang cukup tinggi dari masyarakat Desa khususnya ibu-ibu yang menghadiri Posyandu dan berhasil membantu pihak Posyandu atau secara umum pihak Desa dalam realisasi program peningkatan kesadaran mengenai isu Stunting. (*)