IKOM BANGGA : Dari Hanya Modal Niat, Didik Membuat Prestasi Yang Gemilang

0
901

MATARAM – Tidak hanya pinter memainkan alat musik, Didik juga mengembangkan bakatnya di bidang tulisan. Tidak banyak orang yang mengetahui hal tersebut jadi itu yang membuat teman-teman didik kaget ketika Didik memenangkan “Lomba Karya Tulis Remaja”. Singkat Cerita, Didik berbagi pengalamannya ketika memenangkan Juara 1 dalam “Lomba Karya Tulis Remaja” Tingkat Mahasiswa Museum Negeri NTB Tahun 2019. Acara ini didukung langsung oleh Dinas Pariwisata Provinsi NTB. Perkenalkan Nama saya Didik Rispan Haerul Anam biasa dipanggil Didik, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Angkatan 2018 Semester 3 “ujar didik sendiri yang mempunyai waktu luang untuk diwawancara”. Lanjut cerita awalnya saya ditawarkan dari Himikom UNRAM (Himpun Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Mataram) Khususnya dari Divisi PSDM (Pengembangan Sumber Daya Manusia) tetapi pada saat itu saya sedang mengikuti Lomba Puisi. Dan pada akhirnya saya membatalkan lomba puisi tersebut karena untuk mengikuti Lomba Karya Tulis Remaja sudah dipersiapkan dari bimbingan dari dosen langsung dan saya merasa mata lomba itu sesuai fashion saya yang suka seperti mencari informasi baru, menulis, dan mengkonsep dan pada akhirnya saya fokus mengikuti Lomba Karya Tulis Remaja tersebut.

Saya mempersiapkan lomba ini kurang lebih 1 minggu 4 hari dan melakukan konsul ke beberapa dosen terkait karya tulisan yang akan saya tulis seperti halnya Bapak Aurelis Rofinus Lolong Teluma, S.S., MA dan Ibu Shinta Desiyana Fajarica, S.IP., M.Si. Tetapi untuk fokusan saya dibimbing langsung oleh Bapak Aurel. Didik merupakan satu satunya perwakilan dari Mahasiswa Ilmu Komunikasi Unram. Awalnya untuk memulai membuat suatu karya tulisan, saya membuat draft terlebih dahulu dan mengkonsulkannya ke Bapak Aurel. Konsultasi tersebut berjalan sangat lancar, apalagi diskusi yang selalu dilakukan didik dengan Bapak Aurel sangat santai. Dan pada akhirnya jadilah karya tulisan yang saya buat dalam jangka waktu 4 hari pembuatan draft dan seminggu full untuk pemantapan karya tulis apakah layak untuk dipublikasi atau tidak. Setelah itu karya tulis saya langsung didaftarkan untuk mengikuti lomba tersebut. Karya Tulis yang saya angkat bertema Promosi dan Publikasi dengan Judul Strategi Promosi Museum NTB Sebagai Destinasi Edukasi Milineal. Karya tersebut melalui beberapa tahapan dimulai dari registrasi, pnyeleksian dari dewan juri untuk dipanggil namanya bagi peserta lomba yang mempunyai Tema yang selaras dan langsung megikuti Babak Grand Final langsung di Museum NTB, dan di Babak Grand Final yang merupakan tahapan terakhir yaitu presentasi dihadapan juri juri hebat.

Kronologinya Pada Sabtu, 27 September 2019 adalah hari pengumuman bagi karya yang lolos ke tahap Grand Final dan alhamdullillah saya lolos dan langsung mengikuti Babak Grand Final tersebut dimana dari karya tulis tersebut saya harus mempresentasikan didepan juri-juri hebat dari lomba tersebut. Juri yang pertama Kepala Museum Negeri NTB Tahun lalu yang biasa di panggil Mamiq, Dosen Bahasa Indonesia dan Sastra Unram yang bernama Pak Syahrul, dan yang terakhir dari Pusat Bahasa NTB yang bernama Pak Kasman.

Harapan kedepannya untuk diri saya sendiri saya akan membangun dan mengkoreksi karya tulis yang saya miliki karena setelah dikoreksi masih banyak tulisan yang salah. Dan dalam waktu dekat ini kegiatan PKM 2019 akan dibuka, saya sangat antusias dan sangat ingin untuk berkontrubusi lebih untuk PKM ini. Harapan saya juga ketika saya mendapatkan suatu penghargaan ini bisa memotivasi teman – teman di Ikom maupun ruang lingkup Fisipol. Supaya minat mengikuti lomba semakin besar. Dan jangan memikirkan untuk menang tetapi cobalah ikutin lomba tersebut terlebih dahulu sesuai apa yang saya jalankan berdasarkan moto hidup saya Sukses Untuk Besok Pagi berarti besoknya lagi saya harus lebih sukses dari sebelumnya, “ujar didik”. Saran untuk teman teman yang ingin mengembangkan tulisannya yang pertama kita harus butuh pembimbing untuk karya tulis yang kita buat dan disana kita diajarkan banyak sekali terkait bagian dari teknis penulisan dimulai dari diksi dsb.

Ketika saya sudah mengikuti lomba ini saya banyak mempelajari terkait tulisan apalagi ketika presentasi saya langsung mendapatkan kritik dari jurinya langsung. Bahasanya mungkin lebih ke diskusi dengan jurinya langsung. Diberiksan saran terkait teknik penulisan yang benar dsb. Hasil dari lomba tersebut saya merasa lebih baik dari yg kemarin—kemarin.