Penyampaian materi Sosialisasi Stunting dan Keluarga Berkualitas oleh Kabid Advokasi dan Penggerakan IPeKB BKKBN Lombok Timur, Bapak Jumadi, S.AP, M.AP.

LOTIM – Sosialisasi Stunting dan Keluarga Berkualitas sukses diselenggarakan oleh Mahasiswa KKN-T Universitas Mataram pada Selasa (19/07) di Aula Kantor Desa Kerumut. Kegiatan ini berkolaborasi bersama Kabid Advokasi dan Penggerakan IPeKB BKKBN Lombok Timur, Bapak Jumadi, S.AP, M.AP sebagai pemateri dan dihadiri oleh masyarakat desa.

Pada sosialisasi ini, Petugas BBKBN memaparkan apa itu definisi stunting.

“Stunting adalah perawakan pendek yang disebabkan oleh kekurangan gizi jangka panjang atau mal nutrisi kronis, mungkin akibat kurang makan, atau kebutuhan nutrisi yang meningkat akibat kondisi kesehatan yang sop optimal.” Jelas Kabid Advokasi dan Penggerakan IPeKB BKKBN Lombok Timur, Jumadi, S.AP, M.AP. Terdapat tiga cara untuk mendeteksi apakah anak tersebut tergolong stunting atau tidak yaitu dengan rutin mengukur tinggi badan anak, memantau pertumbuhan anak, dan memerhatikan kondisi psikologisnya

Selain itu, ia juga menjelaskan pentingnya perencanaan keluarga guna terwujudnya keluarga berkualitas. Hal ini dapat dilakukan dengan cara membuat perencanaan kehamilan dengan mengikuti program KB dan memperhatikan 1000 hari pertama kehidupan (HPK) yang dimulai sejak terbentuknya janin pada saat kehamilan (270 hari) sampai dengan anak berusia 2 tahun (730 hari).

Pada fase tersebut, orang tua khususnya Ibu diharuskan memerhatikan gizi dengan rutin mengonsumsi makanan yang mengandung protein, karbohidrat (nasi, kentang, sayuran & buah), kalsium (susu, keju, yoghurt, ikan sarden, bayam) serta folat (lobak, sayuran hijau seperti bayam, selada kubis, biji-bijian roti, daging sapi)

Pudding Kelor sebagai Produk Makanan Tambahan oleh Kelompok KKN-T Universitas Mataram Desa Kerumut.

Untuk mendukung program tersebut, kelompok KKN-T Universitas Mataram meluncurkan produk makanan tambahan yaitu pudding berbahan dasar kelor. Produk ini dibuat dengan campuran bahan dasar ekstrak daun kelor. Selain memanfaatkan khasiatnya, ekstrak daun kelor juga digunakan sebagai bahan pewarna alami sehingga tidak perlu di tambahkan pewarna makanan lain. Produk ini telah diperkenalkan kepada audiens sosialisasi, sekretaris desa dan Kabid Advokasi dan Penggerakan IPeKB BKKBN Lombok timur, Jumadi, S.AP, M.AP selaku pemateri.