
Wawan, sedang menunggu penumpang di Pasar Kebon Roek.
Mataram, Lombok – Di tengah hiruk-pikuk Pasar Kebon Roek, suara derap kaki kuda dan derit roda delman menjadi pemandangan yang akrab. Di balik kemudi delman itu, ada seorang lelaki bernama Wawan, yang telah mengabdikan hidupnya sebagai pak kusir delman selama lebih dari dua dekade. Kisah hidup Wawan adalah cerita tentang ketekunan, dedikasi, dan cinta terhadap pekerjaan yang sederhana namun penuh makna.
Awal Mula Menjadi Pak Kusir
Wawan, yang kini berusia 45 tahun, memulai kariernya sebagai pak kusir delman sejak usia 20 tahun. Terlahir dari keluarga sederhana di desa kecil di Lombok, Wawan harus bekerja keras sejak muda untuk membantu keluarganya. “Saya mulai bekerja sebagai pak kusir delman karena tidak ada pilihan lain. Tapi lama-kelamaan, saya jatuh cinta dengan pekerjaan ini,” kenangnya dengan senyum.
Kehidupan Sehari-hari di Pasar Kebon Roek
Setiap pagi, Wawan bangun sebelum fajar untuk mempersiapkan kudanya, Bintang, yang telah menjadi sahabat setianya selama bertahun-tahun. Mereka berdua kemudian berangkat menuju Pasar Kebon Roek, tempat di mana Wawan mencari nafkah. “Pasar ini sudah seperti rumah kedua bagi saya. Saya mengenal hampir semua pedagang dan pelanggan di sini,” ujarnya.
Di pasar, Wawan menawarkan jasa angkutan delman kepada para pedagang dan pembeli. Dengan sabar, ia mengantar mereka berkeliling pasar, membantu membawa barang belanjaan, dan kadang-kadang mendengarkan keluh kesah mereka. “Saya senang bisa membantu orang lain. Melihat mereka tersenyum adalah kebahagiaan tersendiri bagi saya,” kata Wawan.
Menjadi pak kusir delman bukanlah pekerjaan yang mudah. Wawan harus menghadapi berbagai tantangan, mulai dari cuaca yang tidak menentu hingga kondisi jalan yang kadang-kadang sulit dilalui. Namun, ia tidak pernah mengeluh. “Setiap pekerjaan pasti ada tantangannya. Yang penting adalah bagaimana kita menghadapinya dengan sabar dan ikhlas,” tuturnya.
Selain itu, Wawan juga harus merawat kudanya dengan baik. Bintang adalah aset berharga yang harus dijaga kesehatannya. “Merawat kuda itu tidak mudah. Saya harus memastikan Bintang mendapatkan makanan yang cukup dan perawatan yang baik. Kesehatan Bintang adalah prioritas utama saya,” jelasnya.
Dedikasi dan Cinta terhadap Pekerjaan
Dedikasi Wawan terhadap pekerjaannya sebagai pak kusir delman tidak diragukan lagi. Ia selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggannya. “Saya percaya bahwa setiap pekerjaan, sekecil apapun, harus dilakukan dengan sepenuh hati. Itulah yang membuat pekerjaan ini berarti,” katanya.
Wawan juga dikenal sebagai sosok yang ramah dan mudah bergaul. Banyak pelanggan yang merasa nyaman dan senang menggunakan jasa delmannya. “Pak Wawan itu orangnya baik dan jujur. Saya selalu merasa aman dan nyaman saat menggunakan jasa delmannya,” ujar salah satu pelanggan setianya.
Inspirasi bagi Generasi Muda
Kisah hidup Wawan adalah sumber inspirasi bagi banyak orang, terutama generasi muda. Ia menunjukkan bahwa pekerjaan apapun, jika dilakukan dengan dedikasi dan cinta, akan memberikan kebahagiaan dan kepuasan tersendiri. “Saya berharap generasi muda bisa belajar untuk menghargai setiap pekerjaan dan bekerja dengan sepenuh hati. Tidak ada pekerjaan yang rendah jika dilakukan dengan niat yang baik,” pesan Wawan.
Di tengah kesederhanaannya, Wawan telah memberikan pelajaran berharga tentang arti kerja keras, ketekunan, dan dedikasi. Kisahnya adalah bukti bahwa kebahagiaan tidak selalu datang dari hal-hal besar, tetapi dari hal-hal kecil yang dilakukan dengan cinta dan keikhlasan.