Mataram– Hawa dingin yang bercampur dengan hangatnya terika matahari pagi menjadi sambutan yang selalu diterima oleh perempuan berusia 18 tahun itu. Nabila merupakan gadis yang lahir di Jawa dan merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Setiap hari berjualan bakso di Jl. Pemuda, Kota Mataram. Gadis 18 yang sebelumnya bekerja di salah satu kedai soto lamongan di Mataram, sebelum kemudian memutuskan untuk berhenti dan memulai usahanya sendiri,
Berjualan setiap hari dari pagi sampai malam, gadis ini tidak melakukannya sendiri. Ditemani kedua orang tuanya, mereka membagi tugas untuk menjaga jualan bakso mereka. Bapaknya yang menjaga saat pagi hari, kemudian saat hari sudah agak siang Nabila yang mendapat giliran berjaga sampai matahari akan tenggelam lalu digantikan oleh sang ibu yang menjaga sampai malam. Tinggal di Lombok hanya bersama oragtua karena kedua saudaranya tidak ikut ke Lombok.
Awalnya saat Nabila masih bekerja di salah satu resto soto lamongan, temannya yang berasal dari Seruni menceritakan seberapa banyak untug yang diperolehnya dari berjualan bakso. Teman Nabila ini yang membuatnya ingin membuka usaha sendiri, akhirnya setelah melakukan bayak pertimbangan Nabila mengundurkan diri dari pekerjaannya saat itu. Awal dari sebuah usaha tentu saja sangat berat, namun dia menjalaninya dengan sabar.

Bakso yang di jual oleh Nabila ini ada banyak varian biasa, keju, urat, mercon dan ada juga siomay. Berjualan di tempat yang strategis dan juga di pinggir jalan membawa keuntungan. Bakso yang mereka jual selalu habis dijual. Bakso bakso ini tidak mereka buat sendiri, namun mereka mengambil bakso bakso ini dari agen yang mendistrubusikan bakso. Sampai sekarang Nabila dan keduda orangtuanya masih berjulan di Jl. pemuda dan buka sampai jam setengah sepuluh malam.