Gerung (info lombok) – Olahan pisang goreng dibalut tepung panir layaknya nugget dan diberi topping aneka rasa, kini tengah menjadi tren kuliner di media sosial. Salah satu pelopornya adalah Bananugget. Namun, Saat ini pemilik kuliner yang diminati banyak orang tersebut berumur 20 tahun, Melinda Ayudia. Melinda mendirikan Bananugget dimulai sejak April 2019 lalu, saat dirinya tidak kuliah. Dia mulai berjualan melalui media sosial kemudian mencoba mendirikan Usahanya Menggunakan tempat seadannya.
Di awal usaha, ia memberi harga murah kepada franchise. Lalu ia fokus berkampanye di Instagram melalui akun @bananuggetlicious, agar produknya ini menjadi tren. Untuk memperluas jangkauan ke konsumen, Bananugget juga membuka jasa pesan antar. Setelah bisnisnya dirasa berkembang dia pun mulai mencoba membuat makanan yang baru akan tetapi bahan dasarnya melalui pisang serta minuman yang ia buat dan racik sendiri.
Berkaca dari bisnis-bisnis lainnya, ia tak ingin usahanya mati karena jarak cabang ataupun franchise yang terlalu berdekatan. Ia pun menerapkan kebijakan, jarak antar franchise atau cabang Bananugget minimal 6 kilometer. Ia kini tidak menerima pesan antar melebihi jarak yang ditentukan akan tetapi konsumen bisa datang langsung ke Gerainya. Sejalan dengan tren yang makin berkembang, ia mengakui persaingan bisnis nugget pisang pun makin ketat. Bahkan, ada yang terang-terangan menjual produk dengan gambar Bananugget tanpa izin.
Agar tak ditinggal pelanggan, Linda panggilan akrabnya,pun gencar berinovasi dengan menambah varian topping. Saat ini, ia menyediakan topping berupa tiramisu, matcha, coklat, biskuit marie, milo, nutella, keju, crunch, chocomaltine, dan lainnya. Selain itu, ia juga menjamin bahan baku pisang yang digunakannya. Ia percaya, menjaga kualitas pisang akan membuat konsumen setia. “Kompetitor boleh tiru tampilan kami. Tapi rasa pasti beda,” kata Melinda.
Urusan pisang memang menjadi salah satu tantangan utama bisnis Bananugget. Sebab, buah pisang yang baik pun mudah busuk. Untuk menyiasatinya, Linda aktif memantau pesanan harian di gerai untuk menyesuaikan dengan banyaknya pisang yang dipasok. Saat pesanan sepi, kiriman pisang pun dikurangi. Karena itu, ia rajin betul memantau komentar pelanggan yang disampaikan langsung, atau melalui media sosial. Dari situ, ia bisa mengetahui masalah apa yang dihadapi pelanggannya. Melinda memang terbiasa bekerja dari usia muda. Sebelum membuka Bananugget, ia pernah bekerja di CinemaXXl Epicentrum Mall Mataram, dan Bekerja membuat kue dirumahnya sendiri. Usaha pisang goreng dengan tampilan kekinian Bananugget dirintisnya dengan rekannya, yakni Fadhli Ali sebagai pemilik modal awal. Gerai pertama mereka buka di Depan Perumahan Daerah (Pemda) Lombok Barat. “Saat itu modalnya tak seberapa. Kami patungan,” ujarnya. (ey)
Jangan Takut Memulai Usaha di Usia Muda
Jangan takut untuk memulai usaha diusia muda