Tete Batu – Lembah Ulem- Ulem kini mengalami kekeringan, ini terjadi karena tidak adanya intensitas hujan mapun air yang dapat menggenangi Lembah Ulem-Ulem. Terlihat dari atas hutan, lembah luas itu mengalami kekeringan dan hanya menyisakan rumput hijau bagi para peternak hewan (20/10/2021).

Kondisi cuaca yang tidak menentu dan jarangnya terjadi hujan, menjadi faktor utama keringnya Lembah Ulem-Ulem. Sudah sejak lama tempat wisata ini mengalami kekeringan yang tiada henti. “ Lembah Ulem-Ulem sih sudah kering enam bulan yang lalu. Orang-orang jadi sepi yang dateng, gak kayak dulu rame” ungkap Heri. Hal ini memunculkan permasalahan bagi kemajuan desa Tete Batu yang kini mewakili Indonesia dalam bidang pariwisata. Namun, Lembah Ulem-Ulem hanya satu dari sekian banyak pariwisata yang ada di desa Tete Batu. Kini, pengunjung hanya bisa menikmati keindahan hutannya saja tanpa bisa menikmati keindahan lembah yang menjadi daya tarik wisata disana.

Meski begitu, tersedia banyak spot foto untuk perorangan maupun bersama keluarga tercinta. Mulai dari ayunan, berugak aesthetic yang dihiasi dengan kain putih nerawang, hingga ayunan jumbo muat untuk dinaiki empat orang. “Kalau sekarang sedang sepi, walaupun libur tapi pengunjungnya tidak terlalu banyak. Palingan bisa dihitung dengan jari lah, pendapatan saya juga jadi menurun” ujar Wati, pedagang kaki lima di Lembah Ulem-Ulem. “Disini udaranya sejuk, tempatnya juga cocok buat dijadiin spot photoshot bareng temen-temen. Kita aja sampai bawa kain nih, buat foto ala-ala piknik gitu cocok sama rumputnya” ungkap Ami, salah satu pengunjung. Tentunya, seluruh masyarakat desa Tete Batu berharap air di Lembah Ulem-Ulem kembali normal seperti sedia kala.