Carilah ilmu dimana pun, pada siapa pun.
Pepatah itu mewakili pesan tersirat sekolah alam lestari. Menuntut ilmu dengan menyatu bersama alam. Sekolah yang sudah berdiri sejak tiga bulan lalu ini berkedudukan di Dusun pondok gedang, Desa Aik Berik, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah .
Pendiri sekolah alam lestari, Riswan Hadi Saputra mengatakan, keprihatinan tentang pendidikan anak-anak di kawasan hutan menjadi alasan dibentuknya sekolah ini.
“Agar tidak kalah dengan anak-anak yang di perkotaan dan agar kelak bisa mengelola kawasan wisata masing-masing,” ungkapnya kepada media saat ditemui beberapa hari lalu.
Riswan bersama beberapa temannya mengajarkan beberapa mata pelajaran. Mulai dari Bahasa Inggris hingga konservasi alam. “Fokus kepada Bahasa Inggris,” jelasnya.
Kemudian, Riswan mengisahkan, melihat tingginya antusias belajar anak-anak di sekitar menjadi motivasinya mendirikan sekolah tersebut. “Saya sudah beberapa kali menginap di sini. Saya melihat adek-adek memiliki niat besar untuk belajar Bahasa Inggris,” papar pria lulusan Universitas Mataram (Unram) ini.
Meski dalam keadaan terbatas, baik dari segi alat belajar maupun tenaga didik, menurut Riswan hal yang utama adalah semangat untuk belajar. Dia menginginkan anak-anak di desa tersebut memiliki kemampuan seperti anak-anak di kota.
Untuk sukses perlu perjuangan. Pria asal Lotim ini menjelaskan, sekolah alam lestari juga memiliki kendala seperti keadaan alam yang tidak menentu. “Kita susah mengajar kalo lagi musim hujan,” katanya.
Harapan Sekolah Alam Lestari
Setiap manusia berhak memiliki harapan dan cita-cita. Seperti sekolah dan guru lainnya, Riswan berharap anak-anak yang didiknya mampu bersaing dengan sekolah dan murid lainnya.
“Meski orang lain unggul dalam fasilitas, tapi kita tidak boleh kalah dalam semangat,” tegasnya.
Di akhir pemaparannya, dia menyemangati anak-anak di desa pelosok. “Walaupun kita berada dalam keterbatasan, kita tidak boleh putus semangat,” pungkasnya.