Source Youtube: KPU Kota Mataram. Debat Publik Kedua Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Mataram Tahun 2024. (18/11)

Mataram – Pasangan Mohan-Mujibburahman, yang resmi terpilih sebagai Walikota dan Wakil Walikota Mataram dalam Pilkada 2024, menegaskan komitmen mereka untuk menangani konflik sosial yang selama ini kerap terjadi di Kota Mataram, terutama di wilayah Monjok dan Karang Taliwang. Dalam debat publik kedua yang digelar KPU Kota Mataram pada Senin, 18 Novermber lalu. Pasangan ini menyampaikan strategi jangka panjang untuk menciptakan perdamaian berkelanjutan di kawasan konflik tersebut.

Menurut Mohan, konflik sosial yang kerap terjadi tidak bisa dilepaskan dari akar permasalahan yang sering kali berawal dari persoalan personal sebelum meluas menjadi masalah kolektif. “Tidak ada satu sistem pun di dunia yang bisa sepenuhnya menjamin masyarakat bebas dari konflik. Oleh karena itu, penyadaran masyarakat menjadi kunci utama,” ungkapnya.

Sebagai langkah konkret, Mohan-Mujibburahman merencanakan kebijakan yang berbasis pendekatan holistik. Mereka akan memprioritaskan program penyadaran berbasis masyarakat dengan melibatkan tokoh agama, tokoh adat, dan pemuda di kedua wilayah. Selain itu, pemerintah akan memperkuat pemetaan potensi konflik untuk mendeteksi dan mencegah gesekan sosial sebelum meluas.

Mujibburahman menambahkan bahwa selain penyadaran masyarakat, pemerintah juga akan mengadopsi pendekatan berbasis keamanan yang melibatkan kerjasama dengan aparat penegak hukum. Hal ini dilakukan untuk memastikan setiap konflik ditangani secara adil dan tegas, tanpa memihak pihak tertentu. “Kami akan mengedepankan dialog yang terbuka dengan seluruh elemen masyarakat. Keamanan dan kenyamanan adalah pondasi utama bagi pembangunan kota yang lebih baik,” ujarnya.

Wilayah Monjok dan Karang Taliwang, yang selama ini menjadi pusat perhatian akibat konflik sosial berulang, akan menjadi fokus utama. Pemerintah Kota Mataram juga akan meningkatkan program pemberdayaan ekonomi di wilayah ini guna mengurangi potensi konflik akibat kesenjangan sosial.

Salah seorang warga Karang Taliwang, Rizky (21), menyambut baik rencana kebijakan ini. “Yang penting ada tindakan nyata dari pemerintah. Kami di sini sudah lelah dengan konflik. Semoga pemimpin baru ini benar-benar bisa membawa perubahan dan perdamaian,” katanya penuh harap.