Di zaman yang serba modern dan canggih ini, semua orang dapat mencari apa yang mereka inginkan melalui smartphone tidak terkecuali anak-anak. Seringkali mereka mencari sesuatu yang seharusnya belum boleh mereka ketahui dan hal inilah yang membuat tingkah laku anak-anak menjadi berubah. Mereka bebas melakukan dan mencari apapun lewat laman pencarian web ataupun sosial media tanpa adanya pengawasan dari orang tuanya. Banyak dari orang tua yang terkadang sibuk dengan urusan pribadinya tanpa mengetahui apa yang sedang dilakukan oleh anaknya. Maka tidak mengherankan jika banyak kasus yang terjadi disebabkan oleh anak-anak dibawah umur kepada orang lain baik itu teman sebayanya ataupun kepada orangt ua dan gurunya sekalipun.

Pendidikan moral merupakan pendidikan yang penting terutama untuk anak-anak walaupun pendidikan akademik tidak kalah pentingnya juga. Tetapi bisa kita lihat di sekitar kita betapa banyaknya anak-anak yang pintar secara akademik namun sangat lemah dalam moral. Seperti kasus yang banyak terjadi di Sekolah Dasar. Banyak dari siswa SD yang berani menentang atau berbicara kasar kepada guru yang merupakan orang tua penggantinya saat di sekolah. Seperti yang dialami oleh seorang guru SD bernama Cici Yulia Harijianti,S.pd. Ia mengatakan bahwa banyak siswanya yang berlaku kurang sopan terhadapnya namun sebagai guru ia tidak boleh memberikan hukuman fisik berupa cubitan karena berkenaan dengan hak asasi manusia. Lanjut, ia mengatakan cara untuk memberikan efek jera kepada siswa-siswanya yang berlaku kurang sopan adalah pengurangan nilai. “Di atas semua pendidikan yang utama dan lebih dulu dipelajari adalah moralnya terlebih dahulu” tambahnya.

Selain dari faktor kurangnya perhatian orang tua terhadap anaknya, faktor lingkungan dan teman juga mempengaruhi bagaimana moral anak dapat terbentuk. Banyak kejadian yang terjadi kepada anak di bawah umur karena ajakan dan pengaruh temannya untuk berbuat ke arah hal yang negatif, seperti belum lama ini terdapat kejadian di Yogyakarta yakni sekumpulan anak-anak dibawah umur yang tergabung dalam organisasi bernama “Klitih” dan berbuat onar di masyarakat. Inilah yang menjadi perhatian orang tua untuk lebih selektif lagi dalam memilih lingkungan tempat anaknya bermain dan pergaulan dari sang anak

PENULIS : ARHAM ALIE MUFTHI 

PENYUNTING : LALU MUHAMMAD MAROAN HADI