
Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Terpadu Kampus Universitas Mataram telah melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama kurang lebih satu setengah bulan lama nya terhitung dari tanggal dua puluh Desember hingga tanggal empat Februari.
Program KKN Terpadu ini bertemakan Desa Preneur guna mengakhiri kemiskinan, meningkatkan pendapatan masyarakat ,mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan dan memanfaatkan limbah yang tidak terpakai.
Mahasiswa KKN Universitas Mataram yang mengikuti program ini beranggotakan sembilan mahasiswa yang berasal dari pelbagai program Studi seperti pendidikan biologi, pendidikan kimia, pendidikan sosiologi dan pendidikan bahasa inggris .
Kelompok KKN Terpadu melaksanakan KKN di Desa Giri Tembesi, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat membuat program kerja yang sesuai dengan tema serta dengan kebutuhan desa setempat yang mata pencaharian utamanya sebagai peternak sapi.
Salah satu program kerja yang di jalani ialah “Budidaya Cacing”. Tujuan dilaksanakannya program ini yaitu untuk membantu masyarakat dalam meningkatkan pendapatan dan membersihkan lingkungan dari limbah kotoran sapi.
Budidaya cacing ini juga tergolong mudah, karena tidak membutuhkan modal yang banyak dan tidak memerlukan perawatan khusus seperti ternak pada umumnya.
Usaha budidaya cacing ini merupakan usaha yang terbilang cukup asing dan tergolong masih jarang karena banyak orang beranggapan bahwa cacing merupakan hewan yang menjijikan.
“Apabila kita mencari tahu potensi usaha cacing tanah ini, ternyata memiliki keuntungan besar yang akan dihasilkan.” Terang Baiq Diana Safitri selaku Ketua Kelompok KKN
Lebih lanjut Safitri menerangkan, “Cacing yang dibudidayakan ialah Cacing Lumbricus Rubellus. Cacing Lumbricus ini memiliki banyak sekali manfaat bagi kesehatan, dan dapat digunakan sebagai obat untuk berbagai penyakit seperti tifus, diare, dan obat penyembuhan luka”
Budidaya cacing ini tergolong mudah untuk dilakukan, karena tidak memerlukan bahan-bahan yang sulit ditemukan.
“Keunggulan dalam usaha budidaya cacing tanah ini pengelolaannya terbilang mudah dan modal usaha yang diperlukan pun tidak banyak akan tetapi apabila di tekuni akan menghasilkan keuntungan lebih besar” Terang Ziadati salah satu anggota KKN
Masih banyak yang belum mengetahui ternyata cacing tanah banyak peminat, dan permintaan pasar yang cukup besar terutama pasar hewan. Hal ini di sebabkan karena cacing tanah merupakan salah satu jenis pakan hewan ternak.
“Tentu cara pemasaran cacing juga sangat diperlukan untuk kelangsungan bisnis tersebut. Untuk langkah pertama kami selaku mahasiswa mencari tahu terlebih dahulu soal usaha, mengikuti komunitas jual beli unggas maupun komunitas jual beli hewan di media sosial” Safitri menjelaskan pada saat wawancara dengan tim Lombokinsider.
Untuk masyarakat yang masih gagap teknologi, pemasarannya dilakukan melalui penjualan secara langsung di pasar unggas.
Lalu diberikan sosialisasi untuk para masyarakat setempat cara membudidayakan dan memasarkan usahanya di sosial media serta dibuatkan sebuah leaflet ataupun brosur agar menarik minat konsumen