KKN Tematik Desa Tertinggal UNRAM Desa Setanggor, Kecamatan Sukamulia, Kabupaten Lombok Timur Melakukan Kegiatan Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pembudidayaan Jamur Tiram

Setanggor – KKN Tematik Universitas Mataram yang memiliki tema Desa Tertinggal dilaksanakan di Desa Setanggor, desa yang berada di Kecamatan Sukamulia Kabupaten Lombok Timur. Potensi yang dimiliki oleh Desa Setanggor sangatlah luar biasa terutama dalam sektor pertanian yang dimana 90% masyarakat bekerja sebagai petani.

Sumber daya alam yang terdapat di Desa Setanggor menjadikan mahasiswa KKN Universitas Mataram khususnya Kelompok KKN Tematik Desa Tertinggal 2022 mengadakan “Sosialisasi Pembudidayaan serta Pelatihan Pengolahan Produk Olahan Jamur Tiram”. Pada, Sabtu (16/7/22) Sampai Selesai.

Muhammad Sapari, S. Ag selaku Kepala Desa Setanggor memberikan dukungan yang penuh dan mengharapkan kegiatan yang diadakan oleh KKN Tematik Universitas Mataram dapat memberikan manfaat yang positif untuk masyarakat Desa.

Kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan ini dilaksanakan di Gedung Serba Guna Kantor Desa Setanggor yang dihadiri oleh masyarakat. Kegiatan ini mendapat respon yang sangat antusias dari masyarakat di Desa Setanggor. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya masyarakat yang hadir dalam kegiatan ini. diantaranya Ibu-ibu Rumah Tangga, Ibu-ibu PKK, Perangkat Desa serta Pemuda-Pemudi yang ada di Desa Setanggor.

Pembudidayaan Jamur Tiram ini merupakan program kerja mahasiswa KKN Tematik Universitas Mataram yang melibatkan masyarakat desa secara aktif mulai dari Perencanaan, Pelaksanaan, serta Pengolahan Hasil. Pembudidayaan ini dilakukan atas dasar pengembangan masyarakat tani yang ada di desa.

Menurut Bapak Burhanudin yang merupakan salah satu Pengusaha Jamur Tiram, pada awalnya beberapa masyarakat di Desa Setanggor sudah pernah memulai untuk membudidaya Jamur Tiram. Akan tetapi, banyak masyarakat yang berhenti disebabkan oleh kurangnya pengetahuan terkait dengan cara Pemasaran serta Pengolahan Jamur Tiram. Sedangkan hasil panen Jamur Tiram hanya bisa bertahan satu hingga dua hari di suhu ruangan, namun jika disimpan di lemari pendingin akan bertahan hingga satu minggu. Hal ini tidak sesuai dengan hasil yang didapatkan.

“Pada awalnya beberapa masyarakat di Desa Setanggor sudah pernah memulai untuk membudidaya Jamur Tiram. Akan tetapi, banyak masyarakat yang berhenti disebabkan oleh kurangnya pengetahuan terkait dengan cara pemasaran serta pengolahan Jamur Tiram”. Jelasnya.

Dalam hal ini KKN Tematik Universitas Mataram dengan tema Desa Tertinggal mencoba memecahkan permasalahan yang terjadi pada Budidaya Jamur Tiram dengan cara memanfaatkan Jamur Tiram untuk menghasilkan produk olahan yang bisa dikonsumsi. Hal tersebut, tentu akan menjadi salah satu usaha sampingan yang bisa dilakukan oleh masyarakat Desa Setanggor dalam meningkatkan perekonomiannya.

Muhamad Aryo Bimantoro selaku Ketua Kelompok KKN Tematik Universitas Mataram Desa Setanggor beserta Tim mengharapkan dengan adanya Kegiatan Sosialisasi Pembudidayaan serta Pelatihan menjadi salah satu motivasi bagi masyarakat Setanggor untuk menjalankan Budidaya Jamur Tiram.

“Kita memberikan pelatihan tentang pembuatan produk olahan Jamur Krispy atau yang diberi nama dengan Fungi Crispy. Dengan adanya pelatihan tersebut, semoga dapat menjadi salah satu motivasi bagi masyarakat Setanggor untuk menjalankan Budidaya Jamur Tiram”. Jelasnya.