MATARAM – Ujian Kenaikan Sabuk Institut Karate DO Indonesia (INKAI) dilaksanakan pada hari Minggu, 12 September 2021 di Dojo A01 – Tanaka, perumahan Green Boulevard No. B11, Tanjung Karang, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram. Ujian kyu INKAI tersebut diikuti oleh 96 peserta dari sabuk putih hingga coklat yang berasal dari 8 dojo di Kota Mataram.

Ujian Kenaikan Sabuk Institut Karate DO Indonesia (INKAI) tersebut dilaksanakan dalam dua sesi, dan tetap mematuhi protokol kesehatan. Ujian kenaikan sabuk INKAI Kota Mataram ini biasanya dilaksanakan selama 6 bulan sekali dalam setahun. Sehingga, dapat dikatakan bahwa dalam setahun ujian kenaikan sabuk ini dilakukan sebanyak 2 kali.

“Sebenarnya, ujian Kyu INKAI ini dilaksanakan dua hari, hari pertama yaitu Jasuku yang berarti pelatihan gabungan, dan hari kedua merupakan hari ujian. Tetapi karena pandemi saat ini, ujian tingkat kenaikan sabuk hanya dilakukan sehari dengan sistem persesi agar tetap mematuhi protokol kesehatan dan tidak membuat kerumunan,” ungkap Lalu Rama Heris Prananda selaku ketua panitia pelaksana kegiatan ujian tersebut ketika diwawancarai.

Tidak ada syarat khusus dalam pelaksanaan ujian penurunan kyu kenaikan sabuk INKAI, yang terpenting harus menguasai dan mengingat materi yang akan diujikan serta mempersiapkan fisik dan mental yang sehat di hari ujian berlangsung. Kalaupun ada syarat khusus sebelum mengikuti ujian, itu tergantung dari masing – masing dojo yang diikuti oleh peserta.

Penilaian yang dinilai dalam ujian penurunan kyu kenaikan sabuk INKAI ini adalah bentuk gerakan, stamina (power), dan kesungguhan dari peserta. Bukan hanya keras gerakannya, tetapi harus benar – benar menghayati gerakan yang dilakukan. Kesalahan yang sering terjadi selama ujian adalah kesalahan kata. Sehingga, jika bentuk katanya benar dilakukan, maka akan diluluskan. Tetapi jika bentuknya salah dan lupa maka tidak diluluskan. Biasanya, yang tidak lulus akan diberikan dispen selama 3 bulan yaitu tidak boleh menggunakan sabuk baru. Setelah melewati 3 bulan, baru peserta yang tidak lulus bisa mengganti sabuk lama menjadi sabuk baru.

Dengan banyaknya latihan dan ujian yang dilakukan memberikan banyak pelajaran dan kesungguhan bagi para atlet karate yang ada, seperti pencapaian tertinggi yang sudah dilakukan atlet INKAI Kota Mataram yaitu menjadi juara dunia kelas junior yang diadakan di Serpong, Jakarta pada tahun 2015. Dengan perwakilan dari NTB sebanyak dua orang, keduanya lolos menjadi juara 1 untuk kelas kumite (jurus) dan kelas kata.  

“Menjadi atlet karate harus memiliki kesungguhan yang benar – benar. Karena, ada yang bagus potensinya tetapi masih setenga hati, dan ada yang biasa saja tetapi karena kesungguhannya bagus, dia yang berhasil. Menjadi atlet karate harus totalitas dan tidak cepat puas,” ujar Lalu Rama Heris Prananda.