MATARAM – 3 Prodi Universitas Mataram (Ilmu Komunikasi, Hubungan Internasional, dan Sosiologi) sukses gelar Seminar on Rural Sociology and Community Development (ISRC 2019). Mahasiswa dari ketiga prodi tersebut turut berpartisipasi untuk mensukseskan acara tersebut. ISRC berlangsung selama 2 hari di Hotel Aruna Senggigi (21/11/19)
ISRC digelar untuk mempercepat Sustainable Development Goals yang diharuskan dengan PBB sehingga diambil beberapa isu untuk mempercepat prosesnya. ISRC dihadiri lebih dari 158 peserta dengan latar belakang dari Universitas Provesional Pemerintah Masyarakat dari berbagai wilayah yang ada di Indonesia serta dari 5 Negara yang berbeda (Tiongkok, Australia, Japan, Philippines, dan Korea).
Opening Ceremony ISRC tersebut dimulai dengan persembahan alat musik tradisional khas Lombok yang bernama Gendang Beleq dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya oleh seluruh peserta dan pembacaan doa. Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan sambutan dari pembicara pembicara dalam negeri Indonesia serta pembicara yang telah diundang di seminar tersebut.
Tidak hanya itu pembicara dari 5 negara yang berbeda turut mempresentasikan latar belakang negara tempat mereka berasal terutama kehidupan sosialnya didepan tamu undangan yang hadir pada saat itu. Tuan rumah Indonesia juga tidak mau ketinggalan untuk menampilkan kehidupan sosial yang ada dinegara tercinta ini. Selain itu juga menampilkan kekayaan alam yang dimiliki Indonesia terutama yang ada di Lombok seperti halnya keindahan Gunung Rinjani yang ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark (UGG) pada sidang Organiasai Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) pada Kamis, 12 April 2018, di Paris, Prancis.
Acara tersebut berjalan cukup lancar meskipun ada sedikit kendala teknis, tidak membuat semangat para peserta berkurang dalam mengikuti acara tersebut. Harapannya dengan terselenggaranya seminar internasional tersebut bisa membawa dampak positif untuk negara yang berkesempatan hadir ke Indonesia dan sebaliknya. “Dengan seminar ini mungkin dinegara lain ada pembelajaran yang lebih cerdas yang bisa dibagi dari makalah makalah yang dimiliko dan kita bisa mengambil pembelajaran dan bisa berinterprasi dalam kebijakan contohnya perncenaan,” ucap Ketua Prodi Ilmu Komunikasi sekaligus Ketua Panitia ISRC 2019 ketika diwawancara dalam seminar tersebut.