Mataram– Lombok Art Exhibition kembali menggelar pameran dengan mengangkat tema “Napak Tilas Perupa NTB” yang memberikan wadah bagi para perupa NTB untuk memamerkan lukisannya. Acara ini berlangsung pada tanggal 14-25 September 2019 yang berlokasi di Taman Budaya Mataram.


Berbagai macam lukisan dipamerkan dalam acara ini dan masyarakat diberikan kesempatan untuk menikmatinya di dalam gedung salah satu Taman Budaya. Lukisan dipamerkan dengan alunan emosi, goresan garis, perpaduan warna dan sapuan kuas yang berbeda sehingga menjadi ciri khas dari masing-masing lukisan.

terdapat 16 perupa yang menghadirkan warna dalam pameran lukisan ini, sehingga bisa dilihat berbagai macam lukisan yang disajikan memiliki corak tersendiri yang mewakilkan karya pelukisnya. Banyaknya lukisan yang ditampilkan dapat menjadi pesan bagi masyarakat bahwasannya kita perlu melestarikan hasil karya perupa-perupa NTB agar menjadi kebanggaan tersendiri.

Foto: salah satu karya Altha Rivan dengan tema Home


“Acara ini bertujuan untuk melestarikan karya perupa-perupa NTB sehingga masyarakat bisa lebih dekat,” ungkapnya Akmal selaku panitia penyelenggara (21/09/2019).


Acara ini menjadikannya sebagai momentum untuk perkenalan lebih jauh kepada masyarakat yang hobi melukis, agar mereka mengatahui lebih dalam dunia goresan kuas di atas kanvas. Sehingga diselenggarakannya acara ini untuk memberika inspirasi masyarakat dari para perupa NTB yang menunjuka hasil luar biasanya dalam bentuk lukisan.

“Dalam acara ini kami tidak hanya memfokuskan pada hasil lukisan saja, tetapi lebih pada konteks perupa. Bagaimana perupa-perupa di NTB mengeksplorasikan diri dan mendekatkan karya-karya mereka dengan masyarakat,” sambungnya.


Menjadikannya Sebagai Harapan
Dari acara yang berlangsung cukup lama ini, beberapa pameran karya seni, kegiatan screening film, maupun music terus ditampilkan demi menghibur para masyarakat yang hadir. Pergelaran seni rupa ini juga menjadi suatu penghubung antara perupa dengan amsyarakat agar menghasilkan buah apresiasi yang baik dari para masyarakat yang hadir untuk melihat dan para senimannya juga. Harapan besar itu juga diinginkan oleh Baiq Rahmayanti selaku Kepala Taman Budaya Nusa Tenggara Barat.


“Alasan kami mengangkat tema ini dengan durasi yang lama, kami ingin memberikan ruang kepada masyarakat untuk mengapresiasi lebih lama. Sehingga dengan itu kami bisa melihat respon masyarakat seperti apa,” ungkapnya Baiq Rahmayanti (21/09/2019).

Rangkaian acara dikemas untuk menarik minat masyarakat, terlebih lagi anak-anak muda. Sehingga proses penyajiannya juga dirangkai sedemikian rupa terlebih lagi seni-seni lukis tersebut tidak semua orang bisa mengapresiasinnya. Dengan menyajikan berbagai macam atraksi music serta pementasan lainnya, strategi ini menjadi jalan untuk mendekatkannya kepada generasi sekarang ini.


“Kita memberikan hiburan sebagai strategi sisipan agar mereka bisa mengenal budaya NTB lebih jauh lagi di Taman Budaya ini,” sambungnya.