Mataram – Pendidikan seni di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengalami penurunan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Penurunan ini berdampak pada rendahnya apresiasi masyarakat terhadap seni, baik seni rupa, musik, tari, maupun teater, salah satu penyebab utama dari masalah ini adalah kurangnya perhatian pemerintah terhadap pendidikan seni di sekolah-sekolah, ditambah dengan terbatasnya fasilitas seni yang ada di kota ini menjadi faktor utama yang menyebabkan rendahnya apresiasi seni di kalangan masyarakat.

Meskipun pendidikan seni di tingkat nasional menunjukkan perkembangan positif, dengan sekitar 200 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) seni dan budaya serta lebih dari 50 perguruan tinggi seni di Indonesia, berbeda degan kondisi di Mataram yang jauh berbeda. Kota ini hanya memiliki dua sekolah kejuruan seni utama, yaitu SMKN 4 dan SMKN 5 Mataram, yang menjadi tempat utama bagi siswa siswi yang ingin mendalami seni.

Sedangkan di tingkat perguruan tinggi, hanya ada dua perguruan tinggi negeri yang menawarkan pendidikan seni, yakni Institut Seni Indonesia (ISI) Mataram, dan Universitas Mataram (UNRAM) masuk, meskipun merupakan universitas umum, akan tetapi ia memiliki komunitas seni yang cukup aktif sampai saat ini.

Kondisi ini menyebabkan banyak anak-anak di Mataram, terutama yang berada di tingkat sekolah dasar dan menengah, minim mendapatkan pendidikan seni yang berkualitas, karena banyak sekolah lebih memfokuskan pada mata pelajaran akademis seperti Matematika, Bahasa Indonesia, dan IPA, sementara seni sering kali dianggap sebagai mata pelajaran tambahan yang kurang penting.

Selain itu, keterbatasan fasilitas dan sarana untuk mengekspresikan seni juga menjadi hambatan besar, di Mataram, galeri seni, teater, dan ruang pameran masih sangat terbatas, yang mengakibatkan masyarakat kesulitan untuk menikmati karya seni, apalagi terlibat dalam kegiatan seni secara aktif.

Dampaknya, banyak event-event seni dan budaya yang diadakan di Mataram tidak mendapatkan perhatian yang memadai, acara seni yang diadakan dengan penuh antusiasme oleh komunitas seni sering kali tidak mampu menarik perhatian para pengunjung atau Masyarakat yang lebih luas, akibatnya, banyak seniman lokal yang kesulitan untuk berkembang dan mengembangkan karirnya.

Untuk mengatasi masalah ini, sejumlah kalangan berharap agar pemerintah setempat lebih serius dalam memperhatikan pendidikan seni di sekolah dan menyediakan lebih banyak fasilitas seni yang dapat diakses oleh Masyarakat, pemerintah Kota Mataram diharapkan dapat bekerja sama dengan sekolah dan komunitas seni untuk menciptakan peluang bagi generasi muda untuk mengembangkan minat dan bakat seni mereka.

Dengan ini diharapkan pendidikan seni yang kuat diyakini akan meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya lokal, serta memperkaya kehidupan sosial dan budaya di Kota Mataram.