Sebagian wilayah Kota dan Kabupaten Bima dilanda hujan lebat disertai angin kencang pada Sabtu (02/11) di mulai pada siang hari, peristiwa alam ini mengakibatkan banjir dan kerusakan pada beberapa bangunan dampak dari cuaca buruk ini. Peristiwa ini terjadi setelah kemarin (01/11) terjadi fenomena yang cukup menarik yaitu Matahari Bercincin yang terlihat di hampir seluruh wilayah Kota dan Kabupaten Bima.

Hujan deras dan angin kencang melanda sebagian wilayah Kota dan Kabupaten Bima (02/11). Akibat dari hujan deras dan angin kencang ini beberapa wilayah Kota dan Kabupaten Bima seperti Kecamatan Palibelo, Kecamatan Woha, dan beberapa Kecamatan lainnya mengalami banjir, akibatnya aktifitas warga terhambat akibat air yang menggenangi jalan.

selain itu angin kencang juga mengakibatkan pohon tumbang serta kerusakan pada beberapa rumah warga, bahkan kerusakan pada kampus STKIP Taman Siswa Bima yang berada di Kecamatan Palibelo.

Menurut salah satu Warga, sudah lebih dari 10 tahun warga bergulat dengan banjir setiap musim hujan, namun belum ada upaya dari pemerintah daerah untuk membuat saluran air yang memadai.

Peristiwa ini terjadi setelah sebelumnya fenomena matahari bercincin, yang dikenal sebagai “halo matahari”, terjadi di siang hari (01/11) dan menarik perhatian banyak orang. Beberapa warga mengabadikan momen tersebut dan membagikannya di media sosial.

Dikutip dari IDN TIMES NTB, Forecaster On Duty Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bima, Luh Jenitha Asdia Putri, menjelaskan bahwa fenomena ini terjadi karena pembiasan cahaya matahari oleh kristal es di atmosfer.
BMKG menambahkan bahwa fenomena halo matahari tidak berhubungan langsung dengan cuaca ekstrem, namun kondisi atmosfer yang lembab bisa saja memicu hujan deras di beberapa wilayah.


Saat ini, pihak berwenang terus memantau kondisi cuaca dan memberikan informasi terbaru kepada warga. Warga Kota dan Kabupaten Bima diminta untuk tetap mengikuti arahan pihak dari berwenang guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan akibat cuaca buruk ini.