Film Vincenzo secara garis besar menceritakan tentang seorang mafia Italia atau consigliere (Penasihat senior) yang datang ke Korea, untuk menyelamatkan puluhan batang emas yang tersimpan dibawah gedung Plaza Geumga. Di tengah misinya, ia harus berurusan dengan seorang pengacara dan bos pemilik Grup Babel yang jahat dan licik. Film ini bergenre komedi hitam dengan Negara asal Korea Selatan yang dirilis tahun 2021 dan memiliki 20 Episode dengan durasi 1 episode: 60 menit yang tayang setiap Sabtu dan Minggu pada pukul 21:00. Drama ini memiliki Produser eksekutif yaitu Lee Jang-soo & Jang Sae-jung dan di Sutradarai oleh Kim Hee-won dengan masing-masing Pemeran antara lain Song Joong-ki sebagai pemeran utama yaitu Vincenzo, Jeon Yeo-been sebagai Hong Cha Young dan Ok Taec-yeou sebagai Jang Jun Woo atau Bos Babel, Kim Yeo-jin sebagai Choi Myung Hee, dan Kwak sebagai Jang Han Soe.
Puncak drama Vincenzo terjadi saat karakter utama, Vincenzo, berhadapan dengan musuh-musuhnya yang berasal dari kelompok mafia dan sistem hukum grup Babel. Setelah melalui banyak rencana dan pengkhianatan, Vincenzo melawan mereka dengan cerdik dan penuh strategi. Konflik mencapai titik tertinggi dengan ketegangan yang sangat kuat, ditambah dengan adegan-adegan kejutan yang tak terduga,seperti bagaimana Vincenzo menghabisi musuhnya dengan membunuh mereka secara perlahan mulai dari memasukan jarum kedalam tubuh Jang Han-seo dan mengancam menggunakan bor listik.
Disatu sisi, puncak drama Vincenzo terjadi ketika para pemeran mulai menekankan ketegangan dan balas dendam menjadi bagian tak terpisahkan dalam dunia mafia. Di tengah konflik antar keluarga kriminal, strategi mematikan sering digunakan untuk mempertahankan kekuasaan dan menghancurkan musuh. Pemain utama dalam dunia mafia harus pintar merancang langkah-langkah berbahaya, menjaga kehormatan, dan beradaptasi dengan perubahan situasi yang penuh risiko. Konflik sering berujung pada pembalasan yang brutal, di mana setiap keputusan bisa menentukan hidup atau mati.
Salah satu coach yang sering digunakan oleh Vincenzo saat melawan musuh-musuhnya di Geumga Plaza adalah “I’m not the one who’s gonna lose” (Saya bukan orang yang akan kalah). Kata-kata ini menggambarkan sikap Vincenzo yang percaya diri dan tidak akan menyerah, meskipun dia berada dalam situasi yang sangat berbahaya.
Perbandingan atau komparasi dengan film moving. Jika dibandingkan dengan film Moving (2023), meskipun keduanya mengusung tema keadilan dan perlawanan terhadap kekuatan besar, Vincenzo lebih cenderung pada genre kriminal dengan campuran aksi, kekerasan, dan humor gelap. Di sisi lain, Moving lebih menekankan pada elemen keluarga dan drama dengan kekuatan super, yang lebih bersifat emosional dan introspektif. Vincenzo menggabungkan elemen komedi noir yang sangat khas, dengan karakter utama yang lebih keras dan tanpa kompromi dalam mengejar keadilan, sedangkan Moving cenderung menawarkan cerita yang lebih menyentuh tentang hubungan antar karakter dan pengorbanan. Kedua film ini sukses mengangkat tema pemberontakan, tetapi dengan pendekatan yang sangat berbeda.
Kritik film ini dimulai ketika segi alur Vincenzo secara keseluruhan sudah menggambarkan secara detail alur cerita mulai dari episode 1 saat Vincenzo kembali ke Korea hingga episode 20 sampai kembalinya ke Korea menjadi sebuah pertempuran karena dalam penggambaran alur sutradara berhasil menyajikan alur maju dimana setiap episode berkaitan dengan episode selanjutnya. Akan tetapi sutradara masih membuat penonton merasa kebingunan dan memiliki banyak tanda tanya terkait apa yang akan terjadi di episode selanjutnya.
Untuk kritik alur, alur yang disajikan sudah bagus, akan tetapi seharusnya sutradara tidak menyajikan alur yang berat untuk awal episode film agar penonton tidak dituntut untuk berfikir keras. Sebaiknya penyajian alur cerita awal bisa disajikan secara ringan tanpa kontroversi.
Setelah segi alur, kritik film dilanjutkan dengan karakter. Dalam segi karakter, sutradara sudah berhasil membuat film dengan menggunakan deretan artis korea ternama. Karakter utama, Vincenzo Cassano, yang diperankan dengan sangat baik oleh Song Joong-ki, adalah pilar utama film ini. Sebagai seorang mafia yang terlatih, Vincenzo sangat ahli dalam strategi dan manipulasi, namun dia juga memiliki sisi manusiawi yang sangat terasa, terutama dalam interaksinya dengan karakter lain seperti Hong Cha-young (Jeon Yeo-bin), seorang pengacara muda yang cerdik dan pemberani.
Untuk kritik karakter, tidak ada karena semua karakter dalam film ini berhasil memainkan perannya dengan sangat baik.
Kritik film dilanjutkan dengan visual. Secara visual, Vincenzo menggunakan sinematografi yang sangat kuat untuk memperkuat atmosfer yang dibangun oleh cerita. Penggunaan pencahayaan yang dramatis dan angle kamera yang tajam berhasil menambah intensitas pada adegan-adegan aksi dan kekerasan, memberi nuansa noir yang sangat kental. Adegan-adegan perkelahian, yang kerap kali brutal dan penuh perhitungan, disajikan dengan dinamis, memperlihatkan keahlian Vincenzo dalam mengatasi musuh-musuhnya. Pengambilan gambar yang efektif dan penggunaan ruang yang cermat menjadikan visual film ini bukan hanya sekedar latar belakang, tetapi juga bagian dari narasi yang memperkuat kesan keseluruhan film.
Secara keseluruhan, Vincenzo adalah sebuah film yang sangat berhasil dalam menggabungkan elemen-elemen aksi, komedi, dan drama kriminal menjadi sebuah tontonan yang sangat menarik dan menghibur. Dengan alur cerita yang solid, karakter-karakter yang kuat, serta sinematografi yang memukau, film ini berhasil menghidupkan konsep keadilan yang dilakukan di luar batas hukum dengan cara yang tidak hanya menarik, tetapi juga penuh makna.