Mataram-Pusat Informasi dan Konseling Mahasiswa Cemara Hati Universitas Mataram kembali melaksanakan program Kelas Konselor Sebaya (KKS) ketiga dengan fokus pembahasan “Mental Illness,” pada Minggu, 27 Oktober 2024 di kantor BKKBN Provinsi Nusa Tenggara Barat.
KKS sendiri merupakan salah satu bagian dari program kerja Departemen Konseling PIKM Cerah Unram yang bertujuan sebagai wadah untuk terbentuknya kelompok konselor sebaya yang nantinya dapat membantu mensosialisasikan peran dan fungsi bimbingan konseling, para peserta juga diharapkan mampu meningkatkan kompetensi diri mereka agar dapat membantu memecahkan permasalahan teman sebaya melalui kegiatan konseling.
KKS tahun ini mengangkat tema “Bersama Menciptakan Ruang Aman Untuk Korban Kekerasan Sexual Dikalangan Sebaya.” dengan jumlah 3 pertemuan dengan fokus yang berbeda, program ini dilaksanakan tiga kali pertemuan pada hari minggu yaitu pada tanggal 13 Oktober, 20 Oktober dan 27 Oktober 2024 yaitu program terakhir mereka yang berfokus pada pembahasan mengenai mental illness.
“Sebenernya awalnya kita mau pakai yang self harm, cuman menurut kami itu cakupannya terlalu kecil. Akhirnya kita pakai yang mental illness, jadi kan dampak dari kekerasan sexual itu salah satunya adalah gangguan kesehatan mental. Itulah mengapa kita memilih fokus mental illnes untuk KKS ketiga ini, biar ada korelasi antara fokus kita pada KKS 1, 2 dan 3.” Jelas Gina Afina Ulfa Fariha selaku ketua panitia KKS 2024 saat ditanya mengenai alasan memilih mental illnes sebagai fokus KKS yang terakhir.
Program KKS terakhir ini memiliki beberapa rangkaian acara, sesi yang pertama yaitu pemberian materi tentang mental illness yang disampaikan oleh Listri Laila Tamami S.Psi., M.Psi., Psikolog. Disini para peserta diberikan pembekalan terlebih dahulu terkait dengan mental illness lalu dilanjutkan dengan pemaparan teknik-teknik konseling seperti paraphrasing konten, paraphrasing emosi, summarizing, dan beberapa teknik lainnya.
Selanjutnya peserta akan diberikan sesi praktik langsung dengan dibentuknya kelompok kecil berisikan 2 orang. Para peserta diminta untuk menuliskan permasalahan mereka di sebuah kertas lalu kemudian ditukar dengan teman kelompoknya. Tujuan dari praktik langsung ini agar para peserta dapat mempraktekkan teknik-teknik konseling yang sudah diberikan dengan menempatkan diri mereka sebagai seorang konselor. Lalu dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan pembagian hadiah kepada para peserta yang menjadi sukarelawan konselor dan berhasil menjawab pertanyaan yang diberikan.
Kelas Konselor Sebaya yang diselenggarakan oleh PIKM Cerah UNRAM ini telah berhasil memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan oleh para peserta untuk menjadi konselor sebaya yang efektif. Dengan demikian, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang lebih suportif dan peduli terhadap kesehatan mental. Selain itu, program ini juga menjadi langkah awal yang baik dalam upaya pencegahan dan penanganan kasus kekerasan seksual serta masalah kesehatan mental lainnya.