Sesi foto bersama siswa SMAN 1 Sembalun dengan mahasiswa KKN Universitas Mataram dan pemateri dari Puskesmas Sembalun (12/1)

Sembalun Lawang – Kelompok KKN Tematik Universitas Mataram Desa Sembalun Lawang mengadakan penyuluhan tentang bahaya pernikahan anak usia dini dan penyakit menular seksual di SMAN 1 Sembalun pada Kamis, 12 Januari 2023.

Pernikahan anak usia dini masih menjadi masalah yang tidak bisa terselesaikan di Kecamatan Sembalun. Kurangnya kesadaran dan pengetahuan tentang bahaya pernikahan anak usia dini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan tingginya kasus pernikahan anak usia dini di Kecamatan Sembalun.

Mengetahui permasalahan ini masih banyak terjadi, kelompok KKN Universitas Mataram Desa Sembalun Lawang bekerja sama dengan pihak Puskesmas Sembalun mengadakan acara penyuluhan tentang bahaya pernikahan anak usia dini dan penyakit menular seksual yang bertempat di SMAN 1 Sembalun.

Ayu Yulistiani A. Md. Keb., sebagai salah satu pemateri dalam penyuluhan ini menyampaikan bahwa dampak dari pernikahan anak usia dini sangat mengerikan bagi kesehatan. “Penyakit penyakit seperti IMS, HIV-Aids, ca cerviks dapat dengan mudah menyerang pelaku pernikahan anak usia dini, dan belum siapnya secara psikologis dapat menyebabkan konfik yang dapat menyebabkan perceraian,” tambahnya.

Tak hanya melakukan penyuluhan tentang bahaya pernikahan anak usia dini, acara kali ini juga dirangkaikan dengan penyuluhan tentang penyakit menular seksual. Dalam penyuluhan kali ini, Risqia Rima Lestari S. Tr. Kep., sebagai salah satu pemateri dalam acara kali ini menyampaikan bahwa penyakit menular seksual ini disebabkan oleh adanya virus, bakteri dan parasit yang sebagian besar menular melalui hubungan seksual. “Penyakit yang mengerikan seperti kencing nanah, Syphilis dan HIV/Aids adalah jenis jenis penyakit menular seksual. PMS (Penyakit Menular Seksual) bisa dicegah dengan menghindari melakukan hubungan seksual dengan lebih dari satu orang, rutin menjaga kebersihan vagina, selalu menggunakan alat pengaman dan melakukan vaksinasi,” tambahnya.

Respon positif diberikan oleh pihak sekolah SMAN 1 Sembalun. Hal ini dibuktikan dengan antusiasme dari siswa yang hadir dan guru yang sangat mendukung terlaksananya kegiatan penyuluhan ini.