https://latiseducation.com/artikel/238/Materi-Gejala-Pemanasan-Global-dan-Contoh-Soal-%7C-Fisika-Kelas-XI

Pemansan global atau global warming merupakan proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan dataran bumi. Akhir-akhir ini marak muncul pemberitaan di media massa tentang global warming yang kini semakin parah, para ilmuwan pun turut turun ke jalanan untuk menyuarakan betapa banyak kerusakan di bumi yang terjadi akibat global warming. Diperkirakan global warming telah menyebabkan banyak perubahan sistem terhadap ekosistem di bumi yang berdampak pada terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan. Berdasarkan data dari bank dunia, populasi manusia di bumi pada tahun 2020 saja mencapai 7,753 miliar dan kini betambah menjadi 7,9 miliar orang. Bayangkan saja, betapa banyak populasi manusia kini yang menyebabkan bertambah parahnya global warming. Penggunaan berbagai perangkat dan alat-alat penunjang bagi kehidupan manusia menjadi faktor terbesar penyebab terjadinya global warming ini. Manusia memanfaatkan berbagai seumber daya yang ada di lingkungan untuk bertahan hidup. Kita mengambil dan memanfaatkan makanan di darat maupun di lautan setiap harinya dan menggunakan bahan alam lainnya yaitu batubara dan minyak bumi untuk menghidupkan pabrik-pabrik yang berjalan guna menghasilkan barang untuk digunakan umat manusia. Kepada lingkungan, manusia mengembalikan sisa pemakaiannya dari makanan  yang di reproduksi  menjadi kotoran dan sampah lalu dibuang. Di daerah pedalaman yang berpenduduk cenderung tidak padat, kegiatan industri masih jarang dan pohon-pohon hijau masih banyak hidup dan tersebar, sehinggga terdapat sebuah keseimbangan antara pembuangan limbah dan kemampuan alam untuk mengolahnya kembali. Akan tetapi, keadaan di kota berbeda dengan desa, dimana terdapat banyak ditemukan lingkungan industri, kendaraan yang padat, dan pohon-pohon yang semakin berkurang. Kualitas udara pun menjadi tidak sehat karena dipenuhi dengan asap . Di kota juga terkadang kurangnya resapan air hujan yang menyebabkan terjadinya banjir yang menggenangi rumah warga. Industri mulai berkembang karena era agraris telah berakhir sejak revolusi industri di Inggris dan dimulai pula bagi dunia.     Cuaca mengalami perubahan yang signifikan sehingga membuat suhu bumi semakin naik. Disekitar kita kini penggunaan kipas angin maupun AC sangat dibutuhkan untuk keseharian, alat ini pun menggunakan energi listrik yang di produksi dari energi bumi. Faktor penyebab terjadinya global warming beragam, dan semuanya tertuju pada penggunaan oleh manusia itu sendiri. Perhatian masyarakat internasional mulai terlihat nyata disaat perubahan iklim dunia mulai dirasakan sangat signifikan. Masyarakat kita maupun internasional menyadari bahwa degradasi lingkungan tersebut tidak hanya terjadi pada satu negara saja tetapi juga pada negara-negara yang lain. Kondisi alam saat ini tidak lagi stabil seperti dahulu kala yang hanya mengandalkan tenaga manusia saja. Data dari LAPAN mnunjukkan bahwa suhu permukaan bumi sudah memanas sejak 150 tahun terakhir. Peningkatan suhu ini tidak terbilang konsisten namun siklus pemanasan dan pendinginan agak konsisten dalam beberapa dekade. Bukti-bukti menegjutkan telah ditemukan dengan adanya kenaikan  air laut, pergeseran zona iklim dan berkurangnya gletser pegunungaan alpen. Perubahan iklim ini menyebabkan dampak pada vegetasi, sumber air yang semakin berkurang, produktivitas dan bahan-bahan pangan menurun, serta kesehatan manusia terganggu.

Sedang riuh suatu cara di kalangan warganet untuk membantu mengurangi global warming adalah dengan menghapus email yang telah menumpuk di gmail, karena menurut kabar yang beredar, secara sederhana jika semakin banyak email yang masuk dari aplikasi-aplikasi yang kita install di handphone, maka sistem kerja mesin penyimpanan gmail akan semakin sering bekerja dan tentunya akan menyebabkan emisi gas yaitu pemanasan yang dihasilkan dari mesin gmail. Namun, semua ini belum terbukti kebenarannya. Meski begitu, banyak warganet yang mengikuti saran ini yang membuktikan bahwa mereka masih peduli dengan kesehatan lingkungan bumi. Sebenanya tidak jauh berbeda dengan aplikasi-aplikasi yang ada di handphone kita seperti Instagram, Tiktok, Youtube, Sportify, dan lain sebagainya yang tanpa kita sadari juga menjadi slah satu penyebab pemasan global yang terjadi saat ini. Banyak sekali sampah yang tertampung pada postingan-postingan yang kita unggah di sosial media dan membuat kerja mesin yang menjalaninya pun semakin aktif. Dan Saat ini juga semakin banyak muncul berbagai jenis makanan yang menggunakan bungkus plastik sebagai packaging-nya, semakin banyak yang mengonsumsi, maka semakin banyak pula sampah yang akan beterbaran di sekitar kita. Pola konsumsi macam ini tidak akan berhenti dengan instan namun membutuhkan proses yang panjang untuk bisa menghentikan penggunaanya karena sudah diproduksi dari puluhan tahun lalu. Bekas makanan yang dibuang seringkali tidak dipisahkan kategori jenis sampah apa seperti organik, anorganik, beling, dan sebagainya sehingga sampah-sampah yang ada di TPS tercampur semuanya menjadi satu dan sulit terurai. Masyarakat Indonesia belum menerapakan hal ini seperti yang dilakukan oleh negara-negara lainnya yaitu negara Asia Timur yaitu Jepang, China, dan korea serta negara-negara maju lainnya.

Cara Negara China Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca Untuk Mengurangi Global Warming

China mengalami tekanan dari negara-negara internasional untuk semakin memberikan kontribusinya dan mengambil komitmen yang lebih kuat terhadap usaha-usaha penurunan gas emisi kaca. Ini disebabkan negara China menggunakan infrastruktur energi yang banyak di dominasi oleh batu bara yang berdampak serius pada udara perkotaan, kesehatan masyarakat, lingkungan, dan global warming. Pencemaran udara ini terjadi karena dilepaskannnya zat-zat tercemar dari berbagai tempat ke udara. Sumber-sumber pencemar udara dapat bersifat alami maupun dari aktifitas yang dilakukan oleh manusia. Pencemaran udara dapat di definisikan sebagai banyaknya kotoran di udara yang cukup untuk menyebabkan gangguan pada manusia, hewan, tanaman, maupun material. Pencemaran udara sebagian besar disebabkan kawasan industri yang cukup padat. Dimana gas-gas dari industri tersebut biasanya disebabkan emisi yang berlebihan sehingga tingkat kualitas udara semakin menurun. Dampak yang disebabkan antara lain kekeringan, banjir, dan wabah penyakit. Selain itu, dampak bagi pertanian, hutan, sumber air, dan kenaikan permukaan air laut yang cukup signifikan. Untuk mengurangi pemanasan global ini pemerintah China melakukan Mekanisme Protokol Kyoto melalui penerapan CDM (Clean Development Mechanism) yang merupakan perjanjian internasional di bidang lingkungan yang paling menyerap banyak perhatian negara di awal abad 21 ini. Secara ekonomi mekanisme ini dianggap lebih menguntungkan dibanding apabila negara tersebut harus melakukan upaya pengurangan emisinya sendiri. CDM merupakan salah satu komite yang meneliti mekanisme pembangunan bersih yang mana mekanisme tersebut adalah bagian dari Protokol Kyoto (China Daily, 2005).  Prtokol kyoto dinilai sangat strategis bagi negara seperti China untuk melakukan perbaikan lingkungan hidup. Protokol Kyoto ini sendiri merupakan sebuah kesepakatan internasional negara-negara industri untuk berkerjasama dalam menurunkan gas emisi rumah kaca sebesar 5,2% dari tingkat emisi tahun 1990 dan disetujui sebagai mekanisme untuk mereduksi emisi gas rumah kaca tahun 1997. Adanya kebutuhan bagi China untuk menunjukkan sikap sebagai masyarakat internasional yang baik sebagai bentuk moral responsibility-nya terhadap permasalahan lingkungan yang melanda akibat tingginya kadar emisi gas rumah kaca. Melalui mekanisme ini, China ingin mengundang negara-negara maju untuk menyimpan investasi seperti adanya tambahan dana, dan juga dapat meningkatkan kerjasama internasional. China juga kana mendapatkan keuntungan berupa adanya transfer terkhnologi yang dapat membantu mereka untuk mempersiapkan diri menghadapi dampak yang ditimbulkan oleh perubahan iklim.

Penyebab Utama Terjadinya Global Warming

Seperti yang kita ketahui efek rumah kaca menjadi salah satu faktor terpenting yang menyebabkan terjadinya global warming. Hal ini berdampak pada perubahan iklim dan memicu terjadinya bencana alam lainnya berupa banjir, angin puting beliung, gempa bumi, dan masih banyak gejala alam lainnya yang membahayakan kehidupan manusia di muka bumi ini. Emil Salim memperkirakan, sedikitnya 23 pulau tidak berpenghuni di Indonesia akan tenggelam dalam 10 tahun terakhir. Gejalanya yang paling mudah terlihat adalah makin tingginya permukaan laut. Bukan hanya beberapa pulau di Indonesia yang diprediksi akan tenggelam, tetapi pulau Maladewa di India, Vietnam dan beberapa pulau lainnya juga dikhawatirkan akan mengalami nasib yang sama akibat pemanasan global. Naiknya suhu udara ini juga menyebabkan penipisan lapisan ozon, berdasarkan penemuan para ilmuwan bahwa kerusakan ozon di lapisan atmosfer begitu parah. Lapisan ozon melindungi kehidupan di bumi dan radiasi ultraviolet matahari. Namun, semakin membesarnya lubang ozon di kawasan kutub bumi akhir-akhir ini sungguh mengkhawatrikan. Bila hal tersebut tidak di antisipasi, bisa menimbulkan bencana lingkungan yang luar biasa. Masyarakat dunia perlu diingatkan secara terus-menerus akan pentingnya mengurangi dan menghindari pemakaian zat-zat yang dapat memusnahkan lapisan ozon dengan tidak memakai perlatan yang menggunakan zat-zat penghancur lapisan ozon, misalnya freon. Selain itu juga pemanfaatan kulkas dan AC yang masih menggunakan CFCs. Selain itu juga, akibat lain dari penipisan ozon secara global bahkan jauh lebih mengerikan dari bencana-bencana yang terjadi akhir-akhir ini. Lubang ozon tidak hanya menghancurkan infrastruktur saja, akan tetapi akan berpengaruh sangat buruk bagi seluruh kehidupan di bumi. Jika penggunaan bahan-bahan dan alat-alat yang dapat merusak lapisan ozon terus berlanjut, maka kehidupan di bumi tidak akan bertahan lama dan hanya tinggal menunggu waktu saja. Lapisan ozon sangat amat berperanpenting bagi kehidupan manusia karena ia dapat menyerap radiasi ultaviolet dari matahari untuk melindungi permukaan bumi dari radiasi yang tinggi. Terdapat pula radiasi ultra ungu yang menyebabkan adanya efek buruk bagi bagi kesehatan umat manusia, memusnahkan kehidupan di laut, serta mengurangi hasil pertanian dan juga hutan. Efek utama pada manusia adalah peningkatan penyakit kanker kulit, dapat merusak mata yaitu katarak, dan mungkin akan melemahkan sistem imunisasi badan. Masalah lingkungan dan kesehatan manusia yang terkait dengan menipisnya lapisan ozon sesungguhnya berbeda dengan resiko yang dihadapi manusia akibat dari pemanasan global. Walaupun begitu, kedua fenomena tersebut saling berhubungan. Beberapa polutan memberikan kontribusi yang sama terhadap penipisan lapisan ozon dan pemanasan global.

Kelestarian hutan pun mengalami ancaman yang sangat serius. Hutan merupakan salah satu sumber yang penting, tidak hanya dalam menunjang prekonomian nasional tetapi juga dalam menjaga daya dukung lingkungan terhadap keseimbangan ekosistem dunia.  keanekaragaman hayati di Indoneia tidak perlu dipertanyakan lagi, hampir seluruh spesies endemik ada di hutan Indonesia. Namun, sejak tahun 1970-an kerusakan hutan mulai menjadi isu penting, dimana penebangan hutan secara komersial mulai dibuka secara besar-besaran. Kerusakan hutan disebakan oleh terutama penebangan liar, kebakaran hutan, perkebunan skala besar serta kerusakan-kerusakan yang ditumbulkan hutan industri. Indonesia mempunyai hutan yang paling luas diantara negara ASEAN lainnya. Namun, dengan Filiphina Indonesia memiliki laju deforestasi tinggi. Salah satu akibatnya jumlah satwa Indonesia yang terancam punah tertinggi dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya, penggundulan hutan yang mengurangi penyerapan karbon oleh pohon, menyebabkan emisi karbon bertambah sebesar 20% dan mengubah iklim serta siklus hidrologis, sehingga hal ini mempengaruhi kesuburan tanah. Deforestasi terjadi karena beberapa faktor yaitu lemahnya penegakan hukum terhadap pembalakan liar dan penyelundupan kayu. Tingginya biaya pengeloaan hutan, lemahnya pengawasan dan penegakan hukum mengakibatkan perencanaan kehutanan kurang efektif atau bahkan tidak berjalan. Disini juga terdapat rendahnya kapasitas pengeloloaan hutan. Ini mempersulit penanggulangan masalah kehutanan seperti pencurian kayu, kebakaran hutan, dan lain sebagainya. Disamping itu, partisipasi masyarakat sangat rendah untuk ikut serta mengamankan kelestarian hutan.

Pengaruh Global Warming

Pemanasan global atau global warming yang terus menerus terjadi dapat menimbulkan kerusakan-kerusakan. Flora dan fauna yang hidup di laut dan di darat menyebabkan ekosistemnya terganggu. Bainatang dan tumbuhan di daratan terdorong untuk berpindah ke habitat yang baru. Pola cuaca makin tahun makin berubah dan menyebabkan timbulnya banjir bandang, angin kencang, kekeringan, dan badai yang terbilang besar. Mencairnya es di kutub menyebabkan peningkatan tinggi permukaan air laut. Penyakit-penyakit mengerubungi umat manusia secara meluas dan hasil panen menjadi menurun di beberapa wilayah. Perubahan habitat pada flora dan fauna pun mengalami pergeseran dan sulit untuk bertahan hidup di habitatnya sekarang. Beberapa tanaman seperti bunga tidak akan dapat berbunga jika tidak sesuai dengan musim yang benar-benar mndukung, seperti musim dingin dan musim semi. Dan kegiatan manusia telah mempersulit tumbuhan dan binatang untuk mencari habitat baru. Tak terkecuali dengan kehidupan di lautan, pemanasan global menyebabkan suhu permukaan air laut menjadi lebih hangat, sehingga menyebabkan tekanan bagi ekosistem laut seperti batu karang yang menjadi putih. Peningkatan suhu air juga membantu menyebarkan penyakit-penyakit yang sangat mempengaruhi kehidupan makhluk-makhluk di dalam laut. Semakin naiknya suhu global selama berabad-abad kini turut mencairkan sejumlah besar es yang menjadi lapisan besar benua antartika. Akibatnya tinggi permukaan air laut menjadi naik di seluruh dunia. Banyak wilayah pantai yang kebanjiran, erosi, hilangnya daratan dan masuknya air ke laut ke wilayah air pantai. Ini menyebabkan munculnya penyakit-penyakit tropis seperti malaria dan demam  dapat menyebar ke wilayah yang lebih luas. Penderita kanker kulit juga meningkat. Glombang panas yang terus-menerus dapat menyebabkan penyakit dan kematian.

Solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi global warming bagi bumi kita tercinta ini yaitu melakukan pembangunan berkelanjutan dengan tujuan jangka panjang, dalam artian tidak hanya melakukan pembangunan hanya untuk generasi yang sekarang, melainkan juga untuk anak cucu kita yang akan datang. Haruslah ada jaminan tidak akan terjadi kerusakan karena lingkungan tidak dapat lagi mendukung pembangunan. Inilah hakekatnya pembangunan yang berwawasan lingkungan. Pembangunan yang menaikkan mutu hidup dan sekaligus menjaga dan memperkuat lingkungan untuk mendukung pembangunan yang berkesinambungan. Daya dukung terlanjutkan ditentukan oleh banyak faktor terutama faktor sosial budaya  yang menentukan daya dukung pembangunan, sebab manusialah yang menentukan apakah pembangunan akan berjalan terus, atau terhenti. Keanekaragaman hayati juga mempunyai peranan yang besar dalam menjamin kelestarian peradaban suatu bangsa. Kemampuan mengelola pengeksploitasiannya secara terlanjutkan akan menjadi suatu komoditas yang dibutuhkan dunia. Tak lupa, seperti yang sudah disebutkan diatas, perlu juga menerapkan protokol kyoto seperti yang telah diterapkan negara China untuk mengurangi efek dari pemanasan global ini, namun protokol kyoto ini diterapkan hanya pada negara-negara maju saja yang memiliki lingkungan padat industri dan tentunya belum diterapkan di Indonesia. Kita sebagai umat manusia juga harus bijak dalam memanfaatkan tekhnologi dan alat-alat yang kini kita miliki, jangan sampai terlena dengan kemudahan yang diberikan namun malah berdampak negatif bagi lingkungan dan menyebabkan semakin marak terjadinya pemanasan global.