sumber : infokomputer.grid.id

Dari waktu ke waktu, pembahasan mengenai pemanasan global tidak pernah berhenti dibicarakan di berbagai media. Seperti yang telah diketahui, pemanasan global merupakan proses peningkatan suhu rata-rata atmosefer, laut, dan daratan bumi. Pada abad ini, perubahan iklim yang terjadi sudah bisa dirasakan oleh semua orang salah satunya yaitu terjadinya pemanasan global. Seperti yang kita lihat, zaman terus mengalami perkembangan yang semakin hari pasti semakin canggih. Teknologi yang semakin canggih tersebut juga membutuhkan berbagai macam jenis energi untuk membuat teknologi tersebut dapat berfungsi.

Isu pemanasan global saat ini semakin mendesak untuk dibahas secara nyata adanya. Namun, isu tentang pemanasan global ini menjadi terabaikan akibat banyaknya isu yang bermunculan yang juga menjadi perhatian publik, baik itu pemerintah maupun masyarakatnya sendiri.

Kenaikan suhu permukaan bumi yang terbilang cukup besar menjadi sebuah hal yang mutlak terjadi dengan terus berkembangnya zaman. Namun, hal tersebut dapat ditangani setidanya dengan langkah yang dilakukan secara nyata dari negara-negara yang ada di dunia untuk mengurangi pemancaran dari karbon secara utuh di semua sektor, pabrik, serta perusahaan. Akan tetapi, walaupun adanya program pengurangan secara utuh tersebut dilakukan, hal tersebut bisa membuat pesimis dikarenakan seperti yang sudah diketahui bahwa jika kita terus hidup dengan kebijakan seperti saat ini sehingga menghasilkan tingkat pemancaran seperti saat ini,bumi akan memanas hingga 3,2 derajat celcius. Apabila hal tersebut terjadi, maka akan diperkirakan hampir sebagian dari penduduk dunia yang berkisar 3,3 hingga 3,6 miliar jiwa akan berada dalam posisi rentan terpapar mematikan akibat dari pemanasan global yang terjadi.

Pemanasan global dapat terjadi dikarenakan oleh banyaknya faktor, yaitu :

  • Penciptaan energi

Penciptaan energi yang dimaksud yaitu pembuatan energi listrik dan energi panas dengan membakar bahan bakar fosil maka akan menghasilkan pancaran atau emisi global dalam jumlah yang terbilang cukup besar. Sebagian besar dari energi listrik masih dihasilkan dengan cara membakar batu bara, minyak, dan juga gas. Pembakaran tersebuy yang akan menghasilkan karbon dioksida dan dinitrogen oksida, yang di mana maksudnya yaitu gas rumah kaca berbahaya sudah menyelimuti bumi dan menangkap panasnya matahari.

  • Barang manufaktur

Manufaktur dan industry mengasilkan pemancaran yang di mana sebagian besar berasal dari pembakaran bahan bakar fosil untuk menghasilkan energi untuk membuat berbagai macam jenis seperti besi, elektronik, baja, plastik, dan lain sebagainya. Industry manufaktur terbilang menjadi salah satu kontributor pemancaran efek gas rumah kaca terbesar di seluruh dunia.

  • Menebang hutan

Menebang hutan yang tujuannya untuk membuat lahan pertanian atau pertenakan bahkan untuk alasan lainnya akan menghasilkan emisi atau pemancaran. Hal tersebut terjadi dikarenakan pada saat pohon ditebang akan melepaskan karbon yang tersimpan didalamnya. Hutan mampu menyerap karbon dioksida. Oleh karena itu, apabila ada hutan yang dihancurkan atau digunduli akan membatasi kemampuan alam dalam mengurangi emisi atau pemancaran di atmosfer. Hal tersebutlah yang menjadi pemicu pemanasan global terjadi.

  • Menggunakan transportasi

Beberapa kendaraan seperti mobil, truk, pesawat, dan juga kapal beroperasi menggunakan bahan bakar fosil. Hal tersebutlah yang menjadikan kendaraan merupakan penyumbang utama dalam pemanasan global yang terjadi. Hal tersebut juga dapat terjadi karena kendaraan darat menghasilkan emisi yang paling banyak karena ada pembakaran produk berbahan dasar minyak bumi, seperti bensin, dalam mesin pembakaran pada internal kendaraannya. Transportasi menjadi penyumbang hampir seperempat dari emisi karbpn dioksida global mengenai energi.

  • Memproduksi makanan

Produksi makanan dapat menghasilkan keluarnya karbon dioksida, metana dan gas rumah kaca dengan berbagai cara. Melalui gas yang dikeluarkan oleh hewan seperti sapi dan domba juga bisa menjadi pengaruh pemanasan global dapat terjadi. Selain itu juga penggunaan alat energi untuk menjalankan peralatan pertanian atau perahu nelayan biasanya menggunakan bahan bakar fosil. Kemudian juga pengemasan dan pendistribusian makanan pada pabrik-pabrik pembuatan makanan juga dapat menghasilkan pemancaran yang menyebabkan tejadinya pemanasan global.

  • Memasok listrik bangunan, dan juga

Bangunan tempat tinggal memakai lebih dari setengah energi listrik global. Oleh karena itu, beberapa waktu terus menerus membuat penggunaan batu bara, minyak, dan gas alam untuk sistem penghangat dan pendingin membuat jumlah emisi gas rumah kaca menjadi signifikan. Selain itu juga tingginya permintaan utuk sistem pendingin seperti AC diakibatkan oleh terus bertambahnya jumlah orang yang memiliki AC. Hal tersebut juga menjadi penyebab meningkatnya pemakaian listrik untuk penerangan, peralatan, serta perangkat terhubung membuat hal tersebut menjadi pemicu untuk terjadinya pemanasan global.

  • Pengonsumsian beberapa hal yang berlebihan.

Pemakaian energi, cara orang-orang berpergian menggunakan transportasi yang ada, apa saja yang dimakan, bahkan semua makanan yang tidak habis menjadi dibuang menjadi berkontribusi pada emisi atau pemancaran gas rumah kaca. Selain itu juga penggunaa barang-barang elektronik juga dapat menjadi pemicu munculnya tragedi pemanasan global. Namun, yang harus ditekankan adalah penggunaan semua yang telah dijabarkan tadi secara berlebihan menjadi penyumbang gas karbon dioksida yang lebih banyak yang menyebabkan pemanasan global terus menerus meningkat juga.

            Dari beberapa penyebab uraian di atas yang menjadi akibat terus menerus meningkatnya pemanasan global yang terjadi di dunia ini, kita bisa mengetahui apa saja yang menjadi penyebab pemanasan global terjadi. Namun, tidak bisa dipungkiri semakin berkembangnya segala fasilitas yang ada tersebut secara tidak sadar sudah menjadi kebutuhan manusia sehari-hari. Ketika semua alat berkembang, maka dapat mempermudah segala kegiatan aktivitas yang dilakukan oleh manusia. Manusia memanfaatkan canggihnya alat-alat yang diciptakan tersebut untuk memudahkan segala macam kegiatannya. Untuk tidakk menggunakan atau bisa dibilang memanfaat canggihnya alat yang ada pasti sangat susah, apalagi di zaman yang sekarang ini semuanya serba modern dan canggih. Hal tersebut juga menjadi lumayan sulit untuk dihindari dikarenakan semua kebutuhan hidup manusia tentunya sebagian besarnya mengikuti perkembangan zaman yang ada.

Pemanasan global saat ini sedang banyak dibicarakan, terutama yang sedang viral di media sosial beberapa waktu terakhir ini. Seorang professor peneliti dari NASA yang bernama Peter Kalmus menjadi salah satu orang yang mengingatkan kepada netizen atau publik bagaimana kondisi bumi saat ini yang terbilang parah. Ia menyebutkan bahwa saat ini manusia memilki waktu yang tidak banyak karena bumi sudah hampir rusak dan bisa jadi terancam punah.

Setelah adanya pernyataan keluh kesah yang disampaikan oleh peneliti tersebut, khalayak menjadi mulai membahas bagaimana cara-cara untuk penanganan dalam mengurangi dampak dari pemanasan global. Dari banyaknya khalayak yang menyerukan aksi bagaimana cara mengurangi dampak dari pemanasan global tersebut baik di sosial media bahkan ada yang langsung melakukan aksi demo. Seperti yang muncul di salah beberapa media sosial yaitu peneliti yang bernama Peter Kalmus tersebut melakukakn aksi demo di depan sebuah Gedung untuk menyuarakan peringatan bahwa bumi kita saat ini sudah terbilang hampir rusak dikarenakan pemanasan global yang terus menerus terjadi.

Dari viralnya aksi tersebut, ada yang mengatakan bahwa salah satu cara mudahnya untuk menyelamatkan bumi yaitu dengan cara menghapus email. Namun, banyak yang masih bingung dan mempertanyakan apakah hal tersebut benar dapat berpengaruh untuk mengurangi dampak dari pemanasan global dan dapat membantu bumi setidaknya untuk “bernapas” dari pemanasan global yang sudah terjadi. Di beberapa media sosial yang ada sangat ramai membahas menghapus email dapat menyelamatkan bumi. Pada media sosial tersebut banyak yang menjelaskan bagaimana hanya dengan menghapus email dapat mebantu untuk kelestarian bumi kita ini. Dari penjelasn-penjelasan yang ada cukup membuat bebrapa para pembaca menjadi yakin dan percaya bahwa menghapus email dapat membantu menyelamatkan bumi kita dari dampak pemanasan global.

Mungkin bagi sebagian orang menganggap hal tersebut merupakan hal yang sepele. Namun, ternyata email memang bisa meninggalkan jejak karbon. Tumpukan-tumpukan surel, terutama yang berupa spam atau email yang tidak terbaca ternyata sedikit banyak mampu mempengauhi masalah pemanasan global. Dilansir oleh Green Matters, surat-surat yang menumpuk tersebut tersimpan di server yang membutuhkan listrik yang harus dinyalakan sepanjang hari untuk bisa beroperasi.

Banyaknya email yang ada akan membuat kinerja dari server layanan email menjadi lebih besar yang nantinya akan menghasilkan polusi yang lebih banyak sehingga dapat meningkatkan emisi karbon di bumi. Oleh karena itu, walaupun tidak menimbulkan polusi dari kertas, email juga ternyata bisa berkontribusi pada emisi karbon yang menjadi salah satu penyebab adanya pemanasan global.

Seperti yang dapat dilihat di berbagai macam media sosial yang membahas mengenai pemanasn global ini, ada penjelasan yang dikakatan oleh The Good Planet. Menurut The Good Planet, hampir 107 juta email dikirim setiap harinya. Apabila setiap orang menghapus 10 di antaranya, mereka mampu menghemat 1.725.000 gigabyte penyimpanan dan 55,2 juta kilowatt listrik.

Selain itu, penjelasan mengenai pembahasan ini juga dibahas oleh salah seorang pegiat keamanan digital yang bernama Yerri Niko Barang. Ia mengatakan bahwa perlu dipahami bahwa email disimpan di computer-komputer yang khusus dinyalakan 24 jam per servernya. Sementara itu, server sendiri tidak dapat hidup tanpa listrik. Kemudian server tersebut akan tergantung pada perusahaan pengelolanya. Tidak menutup kemungkinan, ada ribuan server di satu lokasi yang di mana tidak hanya untuk menyimpan email saja, tetapi juga bebrapa lalu lintas produk internet juga, seperti website, koneksi video call, media sosial, dan lain sebagainya.

 Yerri Niko mengatakan email tersebut hanya satu bagian kecil yang berjalan di layanan server-server perusahaan tersebut. Ia juga mengatakan penggunaan listrik untuk email ini jauh lebih sedikit daripada penggunaa media sosial, misalnya seperti Instagram dan Tiktok. Hal tersebut dapat terjadi karena yang disimpan di media sosial seperti Instagram dan Tiktok tersebut berupa gambar dan video, sedangkan email biasanya hanya berupa teks.

Oleh karena itu, gerakan menghapus email saja sebenarnya belum bisa benar-benar menyelamatkan dunia dari dampak pemanasan global ini. Masih banyak hal yang lain yang perlu dilakukan agar tidak menambah sampah dan jejak karbon. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan selain menghapus email, yaitu :

  • Menghemat energi

Menghemat energi dapat dilakukan di mana saja, seperti bisa di rumah ataupun di luar rumah. Sebagian besar listrik dan panas ditenagai oleh batu bara, minyak, dan gas. Oleh karena itu, kita sebagai penghuni bumi seharusnya bisa sadar dalam menggunakan energi yang digunakan seperti mulai lebih sedikit mengurangi pemakaian AC, beralih ke lampu LED dan peralatan listrik yang hemat energi.

  • Menguarangi penggunaan transportasi pribadi

Mengurangi penggunaan transportasi pribadi di zaman sekarang ini bisa dengan mulai menggunakan sepedah atau berjalan kaki ke tempat tujuan yang jaraknya lumayan dekat. Jika jaraknya jauh, bisa menggunakan transportasi umum seperti naik kereta atau bus.

  • Banyak mengkonsumsi sayur dan buah-buahan

Memproduksi sekaligus mengkonsumsi makanan nabati pada umumnya menghasilkan lebih sedikit emisi gas rumah kaca dan membutuhkan lebih sedikit energi, tanah, dan juga air.

  • Mempertimbangkan perjalanan

Mempertimbangkan perjalanan yang dimaksud yaitu seperti memilih dengan baik dan bijak transprortasi apa yang akan digunakan ketika akan melakukan bepergian, baik itu pergi ke dalam kota maupun ke luar kota. Misalnya ketika ada niatan ingin melakukan perjalanan ke luar kota diharapkan jangan terlalu sering melakukan perjalanan ke luar daerah yang mengharuskan kita untuk menggunakan pesawat terbang. Hal tersebut dikarenakan pesawat terbang membakar sejumlah besar bahan bakar fosil, serta menghasilkan emisi gas rumah kaca yang signifikan dan menyebabkan pemanasan global tentunya semakin meningkat.

  • Membuang lebih sedikit makanan

Ketika kita membuang makanan sisa yang tidak habis kita makan, kegiatan membuang makanan tersebut membuang sumber daya dan energi yang digunakan untuk menanam, memproduksi, mengemas, serta mengangkutnya. Kemudian, ketika makanan yang dibuang tersebut menjadi busuk di tempat pembuangan sampah, itu menghasilkan metana, gas rumah kaca yang terbilang kuat. Oleh karena itu, lebih bijak lagi dalam membeli barang, usahakan sesuaikan dengan kebutuhan agar tidak ada yang tersisa dan menjadi sia-sia. Selain iu juga gunakanlah apa yang telah dibeli tersebut dan mungkin bisa juga membuat kompos dari sisa makanan yang ada daripada harus membuangnya dengan cara cuma-cuma.

  • Mengurani, menggunakan kembali, memperbaiki, dan juga melakukan daur ulang.

Jenis barang-barang yang kita beli dapat menyebabkan emisi karbon di setiap produksinya, seperti mulai dari ekstraksi bahan mentah hingga pembuatan dan pengangkutan barang ke pasar. Oleh karena itu, untuk melindungi iklim di bumi kita beli lebih sedikit barang yang hanya sesuai dengan kebutuhan kita bukan keinginan, memperbaiki barang yang masih bisa diperbaiki, jangan rusak sedikit langsung ingin membeli barang baru, serta melakukan daur ulang dari bahan-bahan yang kita miliki.

  • Mengubah sumber energi yang ada di rumah

Apabila energi yang digunakan pada tiap-tiap rumah yang ada di muka bumi in berasal dari minyak, batu bara, atau bahkan gas, maka saat itulah seharusnya jika kondisi memungkinkan dapat beralih ke sumber lainnya seperti sumber terbarukan berupa gas atau matahari. Selain itu juga alternatif lain yang dapat dilakukan yaitu memasang panel surya di atap rumah. Hal tersebut bertujuan untuk menghasilkan energi bagi tampat tinggal kita dan pastinya juga hal tersebut mampu mengurangi dampak dari pemanasan global.

  • Memilih produk yang ramah lingkungan

Untuk mengurangi dampak pada lingkungan sekitar kita, kita bisa membeli makanan lokal dan juga mungkin yang musiman. Selain itu, cara yang dapat dilakukan yaitu dengan memilih produk dari perusahaan yang menggunakan sumber daya yang memiliki rasa tanggung jawab dan mampu berkomitmen untuk mengurangi emisi dan limbah gas dari produk yang mereka miliki.

            Dengan uraian di atas yang membahas berbagai macam dampak serta membahas bahwa menghapus email mampu membantu menyelamatkan bumi. Dari uraian-uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa sebenarnya, berbagai macam bentuk untuk menyelamatkan bumi sangat bagus untuk dilakukan. Menghapus email untuk menyelamatkan bumi merupakan satu langkah kecil yang dapat membantu mengurangi dampak dari pemanasan global sangat bagus untuk dilakukan. Namun, jangan sampai kita sebagai penduduk bumi menjadi makhluk yang terlena dengan perubahan iklim yang menyebabkan pemanasan global terus terjadi. Mulailah dari langkah yang kecil untuk menyelamatkan bumi kita dari dampak-dampak buruk yang sekiranya dapat terjadi.