Mataram – Teh Kelor Produk Kelompok Moringa Sasambodom keluar sebagai Juara Pertama SEMETHON 2019. Peserta sebanyak 27 kelompok dari hasil seleksi 66 peserta yang mendaftar secara online. Peserta selain dari NTB juga dari Sumatra, Sulawesi, Jawa serta Bali. Setiap kelompok diwakili dua orang. (28/11)
Acara dilaksanakan mulai 26 – 28 November 2019 di Hotel Lombok Vaganza. Selama 3 hari dilakukan training intensif, dan persentasi. Setiap Peserta diberikan waktu 5 menit persentasi terkait gagasan atau ide bisnis yang mereka kembangkan atau yang sudah berjalan.
Transform bekerjasama dengan SNV Netherlands Development Organization dan CreativeHub Universitas Gajah Mada menyelenggarakan kompetisi dan pelatihan Social Entrepreneur Model Innovathon 2019 (SEMETHON-2019). Tim Nasional Percepatan Pencegahan Anak Kerdil Sekretariat Wakil Presiden (TNP2AK SATWAPRES) juga mendukung terselenggaranya acara.
Selain kelompok Maringa Sasambodom sebagai juara pertama, disusul juara kedua Nutriology Team, juara ketiga Amalia Food. Juara Terfavorit Asparagus.id, Flonorable Mention ada Yuget Factory dan Nyir Ijo.
Kelompok Moringa Sasambodom dengan jenis usaha pembuatan teh kelor dan makanan tambahan bayi dari Sweta, Mataram. Nutriology Team dengan jenis usaha Mie Clarias (Mie dari Lele) dari Universitas Bumi Gora. Amalia Food dengan jenis usaha olahan nanas (Kripik) dari Masbagik, Lotim. Asparagus.id dengan jenis usaha Platform Pertanian dengan e-commerce untuk investasi pertanian dan edukasi masyarakat dari Mataram. Yuget Factory dengan jenis usaha biskuit dan bubur bayi dari jagung dari Sleman, Djogjakarta dan Nyir Ijo dengan jenis usaha tanaman porang jadi olahan pangan dari SMKN 1 Buer, Sumbawa.
Erwin Irawan mewakili kelompok Moringa Sasambodom, mengucapkan Syukur dan tidak menyangka Moringa Sasambodom mampu bersaing dengan 66 peserta. “Momen ini sangat luar biasa bagi saya untuk melanjutkan perjuangan di masyarakat sesuai tema kegiatan, mengurangi angka Stunting, melalui pangan dan nutrisi.”
Para juara mendapat hadiah uang tunai Rp7.500.000,00 untuk juara pertama, juara kedua Rp5.000.000,00, juara ketiga Rp3.000.000,00 dan Rp1.000.000,00 untuk masing-masing juara terfavorit dan flonorable mention
Tujuan acara ini mengajak generasi muda kreatif, berpartisipasi melalui kompetisi gagasan, dalam isu ketahanan pangan dan gizi di NTB. Dengan platform social-enterpreneurship. Termasuk untuk meningkatkan kapasitas generasi muda, mendorong gerakan pengembangan kewirausahaan sosial di Provinsi NTB.
Karnadi Harijanto dari Satwapres RI, selaku pembicara utama. Selaku mentor selama pelatihan berasal dari Creative Hub Universitas Gajah Mada. Dewan juri diantaranya Karnadi Harijanto dari Satwapres RI, Sanny Gaddafi dari 8 Villages/Start up Nasional, Syaifullah dari Bekraf, Yuni Setyaningsih dari SNV Netherlands Development Organization, Zainuri dari UNRAM dan Suyono dari Lembaga Transform.
Yuni Setyaningsih selaku Technical Officer Advocacy Food & Nutrition Security SNV Netherlands Development Organization, mengatakan acara seperti ini sudah berjalan 4 tahun di pulau Jawa kerjasama dengan pemerintah, kaum perempuan, disabilitas dan kaum muda. Di Lombok merupakan yang pertama.
Yuni menegaskan kaum muda di NTB mempunyai peluang kerja baru sehingga dapat menurunkan angka kemiskinan. Talenta anak muda NTB tidak kalah dengan daerah lainnya. (rak)