Demonstran PMII Kota Mataram di Depan Kantor PLN Unit Induk Wilayah NTB (15/11)

Mataram – Terjadi pemadaman bergilir beberapa hari berturut-turut, Kantor PLN Unit Induk Wilayah  NTB di Demo oleh Mahasiswa yang tergabung dalam PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) Kota Mataram. Aksi unjuk rasa diwarnai kericuhan saat mahasiswa hendak membakar ban, namun dicegah oleh pihak kepolisian. Seorang demonstran terluka dibagian wajah pada kericuhan tersebut. (15/11)

Mahasiswa yang berorasi di depan gedung PLN NTB menuntut 4 hal. Yakni, pecat General Manager PT. PLN NTB, meminta kepada aparat penegak hukum memeriksa General Manager PT. PLN NTB terkait alasan pemadaman listrik bergilir yang meresahkan masyarakat. Meminta pemprov dan DPRD serta pihak terkait mencari solusi terkait pemadaman listrik bergilir. Dan jangan jadikan Rakyat sebagai tumbal kebijakan PLN karena rakyar sudah membayar iuran tiap bulannya.

Dalam akun resmi PLN siap menambah kapsitas gardu induk kuta hingga 60 MVA untuk meningkatkan kebutuhan listrik di KEK Mandalika termasuk kesiapan penunjangan MotoGP 2021. Lombok juga mendaptakan tambahan daya sebesar 150 MW dari pembangkit listrik tenaga mesin gas uap (PLTMGU) Lombok Peaker dan PLTU Jeranjang 2 Unit berkapa sitas 25 MW. Mahasiswa menganggap apa yang dikatakan di akun resmi PLN bertentangan dengan kondisi di lapangan karena terjadi pemadaman bergilir yang merugikan masyarakat

Menanggapi hal itu, Taupiq Dwi Nurcahyo selaku Manager Komunikasi PLN Unit Induk Wilayah Matararam. Menjelaskan, seperti yang sudah disampaikan sebelumnya. PLN memang sedang mengalami defisit 36 MW (Megawatt). Kita sudah berupaya untuk melakukan percepatan memperbaikannya. Jadi harapan kita memang segera mungkin sistem kita mulai masuk, pembangkit kita yang mengalami pemeliharaan tersebut sehingga nanti bisa memperkuat sistem ini lagi sehingga tidak ada defisit lagi.

Taupiq menerangkan, Semua pegawai PLN dibagian teknik yang terkait dengan hal tersebut sudah melakukan perbaikan segera mungkin, bahkan sipnya sudah kita buat 24 jam. Tujuannya  untuk melakukan percepatan namun memang butuh waktu, tidak bisa langsung segera pulih karena itu mesin yang sangat kompleks dan besar sehigga memang butuh waktu pelaksanaan perbaikannya.

Pihak PLN telah melakukan penormalan, estimasi di November mengupayakan salah satu unit  bisa masuk terlebih dulu dan di Desember awal akan ada beberapa pemeliharaan akan masuk. Selain itu PLN juga mengupayakan beberapa mesin baru yaitu PLTMGU Lombok Piker 150MW.

Taupiq meminta maaf sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan yang dirasakan pelanggan dan meminta doa semoga segala proses perbaikan segera terlaksana sesuai dengan jadwal. (rak)