Foto. Suasana negosiasi pihak dari legislative terhadap masa aksi tolak rancangan RUU di ruang padipurna DPRD NTB

Mataram-Info Lombok- Aksi demo kamis,(26/9/2019) yang terjadi di depan kantor DPRD Provinsi NTB. Aksi ini dilakukan oleh seluruh mahasiswa NTB, yang merupakan aksi serempak yang dilakukan oleh seluruh mahasiswa di Indonesia mengenai RUU yang memunculkan poin yang sangat kontroversial. Aksi di warnai dengan kericuhan dengan adanya tiga gelombang gas air mata dan water canon.

Masa yang awalnya dilakukan demonstrasi secara kondusif, awalnya pihak dari anggota DPRD provinsi yaitu Baiq Isvie Rupaeda dan rakan. Mereka meminta delegasi perwakilan mahasiswa sebanyak 5 orang untuk berdiskusi dan tercapainya kesepakatan  untuk bertemu dengan jaminan tidak ada mahasiswa yang melakukan aksi anarkis.

Setelah delegasi menyampaikan teknis, untuk pertemuan kepada pihak anggota DPRD kepada massa aksi. Akan tetapi hal itu berujung pupus dan aksi mulai tidak terkontrol dan perjanjian pertama batal untuk pertemuan massa aksi dengan anggota DPRD.

Suasana tidak kondusif hingga terjadi pada kericuhan kedua, membuat pihak anggota DPRD untuk meminta delegasi sebanyak 25 mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi pada pukul 15:46 wita. Dalam hal ini untuk pihak anggota DPRD memfasilitasi kegiatan di ruang padipurna. Yang diisi oleh Rektorat Universitas Mataram, Wakil Rektor 3 bidang kemahasiswaan, Kapolda, dan Kasad.

Terjadilah suatu negosiasi antara pihak DPRD dengan Mahasiswa yaitu, hasil dari Poin-poin tuntutan revisi RUU kontroversional akan dibawa ke Jakarta untuk di tindak di kantor DRP pusat dan Kasad berjanji akan mengawal proses hingga ke Jakarta pada hari senin (1/10/2019).