Lombok Tengah, infolombok.id – Anyaman ketak merupakan salah satu produk kerajinan yang terbuat dari tanaman paku-pakuan yang menjalar pada tanaman induk/pokok. Ketak ini merupakan salah satu anyaman yang mempunyai nilai seni tinggi yang juga tidak terlepas dari kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Di Lombok misalnya, anyaman ketak berkembang pesat selama satu tahun terakhir ini. Anyaman ketak di Lombok ini terdapat di 3 Kabupaten yaitu Kabupaten Lombok Barat, Lombok Timur, dan Lombok Tengah. Dikutip dari wisatadilombok.com, terdapat 64 sentra kerajinan ketak, Unit Usaha 15.004 buah dan dapat menampung tenaga kerja sebanyak 25.631 serta menyerap investasi sebesar 3.816.663.800.
Jika sebelumnya anyaman ketak mendapat respon positif dari para konsumen dari berbagai daerah bahkan hingga ekspor keluar negeri, kini kerajinan ketak sudah mulai ditinggalkan oleh konsumen. Dengan kondisi ini, perajin mulai kesulitan untuk memasarkan produk mereka. “Kami kesulitan karena peminat sudah mulai berkurang,” ungkap Kadri, Perajin Ketak di Kopang, Lombok Tengah, Rabu (6/1).
Melihat perubahan ini, Kadri dengan pengrajin yang lain terus melakukan perubahan guna memikat para konsumen dan wisatawan. “Kita terus berinovasi supaya anyaman ketak yang kita tawarkan menarik untuk konsumen,”ungkapnya.
Menurutnya, saat ini yang diperlukan oleh pengrajin adalah bagaimana cara meningkatkan peminat anyaman ketak dan tentunya menciptakan inovasi yang sesuai dengan permintaan pasar. Maka dari itu, Ia terus berinovasi untuk mengembangkan kreasi kerajinan anyaman ketak. Tidak hanya sebatas membuat tas, alat rumah tangga, tetapi juga membuat beberapa kerajinan yang bisa dijadikan oleh wisatawan.”Kita berusaha meningkatkan jenis produksi,” ungkapnya.