Bem Unram laporkan ketua DPRD NTB, Baiq Isvie Rupaeda ke polda NTB
sumber gambar: koranNTB.com

Ketua DPRD Nusa Tenggara Barat (NTB), Baiq Isvie Rupaeda, menghadapi sorotan tajam setelah memberikan pernyataan yang dinilai sebagai hoaks terkait aksi demonstrasi mahasiswa pada Jumat (23/8/2024). Pernyataan ini menuai kritik keras dan memicu somasi dari Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Mataram (BEM UNRAM).

Presiden Mahasiswa BEM UNRAM, Herianto, dalam keterangannya yang dikutip dari Katadata.id, menyatakan bahwa pernyataan Isvie mengenai tuduhan pelecehan seksual tidak memiliki dasar yang jelas. Ia menegaskan bahwa selama proses hukum berlangsung, tidak ada mahasiswa yang diperiksa atas tuduhan tersebut. Bahkan, Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) UNRAM tidak menerima laporan serupa. “Ini membuktikan bahwa pernyataan Ketua DPRD NTB terkait pelecehan adalah tuduhan yang tidak berdasar,” ujar Herianto pada Rabu (13/11/2024).

Selain itu, fakta bahwa Isvie, yang juga menjabat sebagai Ketua Ikatan Alumni Universitas Mataram (IKA UNRAM), mendukung pelaporan pidana terhadap enam mahasiswa yang kini menjadi tersangka, menambah kontroversi. Langkah ini dinilai sebagai bentuk pengkhianatan terhadap almamaternya dan dianggap sebagai upaya membungkam suara mahasiswa. Sikap Isvie yang mendukung kriminalisasi aktivis memperburuk citra DPRD NTB, yang sebelumnya sudah mendapat kritik karena tidak menemui massa aksi saat demonstrasi berlangsung.

Sebagai pejabat publik sekaligus alumni UNRAM, Isvie diharapkan bersikap lebih bijak dalam merespons aspirasi mahasiswa, bukan menyebarkan informasi yang belum terverifikasi. Tindakan ini mencerminkan lemahnya kepemimpinan di DPRD NTB dan buruknya kualitas demokrasi di daerah tersebut.