Desa Semoyang adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Sebagian besar wilayah desa Semoyang berada di wilayah dataran rendah dengan warna tanah yang hitam dan tekstur tanah lempungan.
Desa Semoyang memiliki beberapa permasalahan seperti timbulnya banjir saat musim hujan tiba. Berdasarkan hasil diskusi dengan kepala desa, terdapat enam dusun di desa Semoyang telah menjadi langganan banjir kiriman selama dua tahun terakhir.
Mulai dari dusun Mandak sampai dengan dusun Tanak Awu, biasanya air akan surut selama 4-5 jam. Penyebab terjadinya banjir berawal dari kiriman sampah dari dataran bukit tinggi dan bertumpuk sehingga terjadi segmentasi yang menyebabkan air naik ketika hujan datang.
Bencana banjir merupakan limpahan air yang melebihi tinggi muka air normal sehingga melimpah dari palung sungai yang menyebabkan genangan pada lahan rendah di sisi sungai.
Umumnya banjir disebabkan oleh curah hujan yang tinggi diatas normal, sehingga sistem pengaliran air yang terdiri dari sungai dan anak sungai serta sistem drainase penampung banjir buatan yang tidak mampu menampung akumulasi air hujan tersebut sehingga meluap.
Untuk mencegah dan mengurangi dampak kerugian itu, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten lombok tengah menjalin kerjasama untuk mengadakan sosialisasi dan simulasi mitigasi banjir dengan tema “Penanggulangan Banjir melalui Mitigasi sebagai Bentuk Pemberdayaan Masyarakat Guna Mewujudkan Desa Tanggap Bencana”. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat dalam menghadapi bencana.
Sosialisasi ini diadakan pada rabu, 20 Juli 2022 di Aula Kantor Desa Semoyang, Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah. Yang dihadiri oleh Kepala Dusun (Kadus), Satgas Kebersihan, Remaja, dan Badan Keamanan Desa (BKD).
Bapak Lalu Sri Kartanayang S.H selaku pemateri sosialisasi dan simulasi banjir menjelaskan tentang cara untuk menanggulangi dan mencegah terjadinya banjir. Setelah itu dilanjutkan dengan adanya sesi diskusi yang dipandu langsung oleh Depi Alpianingsih selaku moderator. Adapun hal yang dibahas pada sesi diskusi ini, yaitu solusi untuk menanggulangi banjir.
Kegiatan mitigasi ini tentunya mendapat respon yang baik dilihat dari banyaknya tanggapan dari audience.
Bapak Zulkarnaen, S.Pd.,M.Pd selaku Kepala Desa Semoyang mengatakan “Semoga ilmu yang didapatkan dari sosialisasi tersebut bisa memberikan gambaran kepada semua jajaran Aparatur Desa Semoyang untuk mengimplementasikan strategi dalam upaya pencegahan Bencana di wilayah Semoyang”
Selanjutnya pihak desa diharapkan untuk menindaklanjuti masukan yang diberi oleh BPBD yaitu pelaksanaan pengadaan sekolah sungai dengan memberikan edukasi kepada masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai untuk tetap menjaga lingkungan aliran sungai agar tidak terjadi banjir lagi, serta tahapan untuk menanggulangi jika terjadinya bencana banjir.
Anggota KKN terdiri dari 10 orang, yaitu Ekkie Bagus Prasetya Nugraha, Baiq Nur Afriliani, Depi Alpianingsih, Erika Ventaria Yulia, Intan Purnamasari, Irma Susanti, Irsyadi Rachim, Nunung Sumarni, Nurholizaizzati, dan Rahmat Suharja. KKN dimulai dari pelepasan pada tanggal 20 Juni 2022 dan akan ditarik pada 3 Agustus 2022.
Kelompok KKN juga berharap dengan adanya kegiatan ini, dapat mengedukasi serta memberikan pemahaman tentang bahaya bencana dan dapat diimplementasikan pada situasi yang sebenarnya apabila terjadi banjir. (*)