Tim KKN Tematik Perapen Unram membantu pemasaran Kompos Untuk Meningkatkan Perekonomian Kelurahan Perapen, Kecamatan Praya, Lombok Tengah.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa secara interdisipliner, institutional, dan kemitraan sebagai salah bentuk kegiatan tridharma perguruan tinggi yang berisikan butir pendidikan, penelitian dan pengabdian.

Kelurahan Perapen merupakan salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Praya Kabupaten Lombok Tengah. Kelurahan ini sendiri cukup terkenal akan tumbuhan Eceng Gondok. Bahkan pada saat ini, warga dikelurahan tersebut telah mengelola tumbuhan Eceng Gondok menjadi sebuah produk kompos dan dipasarkan.

Kholis selaku Ketua KKN Tematik Perapen UNRAM menjelaskan bahwa yang menjadi permasalahan disini adalah produk kampos Eceng Gondok tersebut belum memiliki brand dan juga sistem pemasaran yang efektif.

“Namun, setelah melakukan beberapa kali survei, kelompok kami menemukan bahwa yang menjadi permasalahan disini adalah produk kampos Eceng Gondok tersebut belum memiliki brand dan juga sistem pemasaran yang efektif”, Jelasnya.

Karena itu dalam rangka membantu masyarakat untuk membuat sebuah Brand Produk Kompos Eceng Gondok dan juga melaksanakan pemasaran yang lebih efektif agar Produk Kompos Eceng Gondok di Kelurahan Perapen lebih banyak dikenal oleh orang orang, maka kelompok KKN Tematik UNRAM yang ditempatkan di Kelurahan Prapen mengangkat judul “Peningkatan Taraf Perekonomian Masyarakat Kelurahan Perapen, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah Melalui Pemasaran Pupuk Eceng Gondok”.

Dalam kesempatan ini mahasiswa KKN Tematik UNRAM di Kelurahan Perapen berkolaborasi dengan Karang Taruna dan Pokmas (Kelompok Masyarakat) dalam proses pembuatan Eceng Gondok sampai tahap terakhir yaitu Pemasaran atau Branding.

Adapun tahapan dalam pembuatan Eceng Gondok yaitu Pertama, pengambilan Eceng Gondok dibendungan Batujai. Setelah Eceng Gondok terkumpul. Eceng Gondok digiling menggunakan mesin bersama dengan bahan lainnya yaitu Kohe Kambing, Cocovit, Rumput Male, Sekam Bakar & Kangkung dan untuk presentase Eceng Gondoknya sebesar 60%). Maka Campuran tersebut kemudian diratakan setinggi 30 cm lalu disiram M4. Tambahkan lapisan kedua, diatas lapisan pertama setinggi 30 cm lalu siram lagi Tambahkan lagi lapisan ketiga lalu siram lagi. Tumpukan Eceng Gondok tadi di lakukan Anaerob yaitu ditutup agar tidak terkena udara. Proses tersebut dilakukan 2 Minggu – 1 bulan. Hingga campuran Eceng Gondok menjadi dingin dan kering.

Setelah proses tersebut. Campuran Eceng Gondok yang kering akan di giling kembali. Kemudian akan di ayak. Setelah itu, campuran Eceng Gondok yang halus akan di kemas kedalam plastik. Eceng Gondok akhirnya siap dipasarkan.

Eka selaku Sekertaris Karang Taruna menuturkan bahwa dengan adanya kegiatan ini sangat membantu dalam Kegiatan Proses Produksi Kompos apalagi dalam hal Branding Produk, sehingga Kompos dapat dikenal oleh semua kalangan.

Ketua Kelompok Masyarakat Kelurahan perapen juga menyampaikan bahwa semoga kegiatan ini bisa berkelanjutan dan dapat meningkatkan perekonomian warga sekitar.