Kegiatan Belajar Mengajar yang sedang berjalan di salah salah satu kelas SMAN 5 Mataram, Selasa (21/09/2021)

MATARAM – Keaktifan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang dilakukan oleh SMAN 5 Mataram telah dimulai sejak tanggal 18 Agustus 2021. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang masih menggunakan sistem shift dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.

Dalam tetap menjaga kelancaran dalam kegiatan belajar mengajar saat ini pihak sekolah mengawalinya dengan mengikuti protokol kesehatan seperti menggunakan masker, menyediakan hand sanitizer dan menyediakan tempat untuk cuci tangan. Lalu jika mempunyai alergi maka menggunakan sarung tangan agar kegiatan belajarnya terjaga.

Untuk memanfaatkan kualitas waktu dalam pembelajaran yang singkat ini sebenarnya membuat mereka mengalami sedikit kewalahan dikarenakan masih menggunakan sistem shift. Jadi secara tidak langsung mereka mengajarkan dua kali untuk menyampaikan, dalam perkelasnya para guru menyampaikan dua kali karena para muridnya memiliki shift yang berbeda.

“Ada yang misalkan kita sudah menjelaskan pelajaran A tapi shift yang ke-2 masih belum ke pelajaran A dan nanti selanjutnya yang kita sudah mengajarkan pelajaran B tapi yang ini masih pelajaran A, jadi agak sedikit susah. Tapi untuk saat ini kita mencoba untuk menggunakan dua sistem jadi ada yang namanya daring ya terus juga ada yang namanya PTM itu sendiri. Kalau misalkan kita tidak bertemu pada shift yang ke-2, kita menggunakan Daring (Dalam Jaringan) melalui grup WA atau Google classroom atau menggunakan Zoom itu bisa masih bisa digunakan,” kata Ranto Partiadi, S.Pd., salah satu guru yang mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris di SMAN 5 Mataram.

Yang menjadi kendala dalam melakukan kegiatan belajar mengajar ini mulai dari internet yang lelet dan anak-anak yang telah lama masuk sekolah offline, jadi mereka kehilangan keinginan untuk kembali sekolah seperti biasanya. Selain itu, gaya hidup mereka jadi berubah karena sudah terbiasa melakukan aktifitas sekolah melalui daring. “Jadi agak susah, tapi kita berusaha sebagai pendidik juga menjaga supaya anak-anak juga istilahnya mau belajar kembali, jadi kita menggunakan belajar mengajar seperti biasa juga, menggunakan teknologi-teknologi yang sudah ada seperti tadi yang sudah saya sebutkan kegunaan Zoom Meeting , Google Meet, Google Classroom dan segala macam. Paling standar itu menggunakan grup WA,” ungkapnya.