Mataram, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Nusa Tenggara Barat menggelar suntik vaksin rabies gratis bagi hewan peliharaan seperti kucing, kera, dan anjing, di Mataram, Selasa 22 September 2020 .

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menyambut Hari Rabies Sedunia yang jatuh pada tanggal 28 September 2020. Pendaftaran dan Pelaksanaan suntik vaksin ini dilaksanakan dari tanggal 22-24 dan 26-28 September 2020, dari pukul 9 -11 pagi. Bertempat di Kantor Dinas Perternakan dan Kesehatan Hewan Prov. NTB, Jl. Airlangga No. 56.

Mengingat kondisi masih dilanda pandemi dan menghindari timbulnya krumunan, program ini membatasi kuota, hanya 50 ekor perhari. Kegiatan ini terbuka bagi seluruh wilayah di Kota Mataram dan sekitarnya. Hingga sampai pukul 11.30 pagi, sudah ada 28 ekor hewan yang telah disuntik vaksin.


Program vaksinasi dilaksanakan dengan bekerjasama dengan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia cabang NTB. Dokter Hewan, Muslih, mengatakan, penyuntikan vaksin ini dilakukan mengingat Pulau Lombok berada di antara dua pulau yang tertular, yaitu Bali dan Sumbawa. Sehingga untuk mencegah penularan, mereka mangadakan suntik vaksin dan Muslih memastikan dalam prosesnya tetap mematuhi protokol kesehatan. Seperti jaga jarak, para pengunjung mencuci tangan dan pengecekkan suhu terlebih dahulu.


“Rabies belum ada di Lombok, cuman karena kita berada di dua pulau yang tertular, jadi untuk mengamankan kita melakukan vaksinasi,” ungkapnya saat diwawancarai, (22/09/2020).
Kegiatan vaksinasi rabies bagi kucing, anjing , dan kera merupakan program setiap tahun yang dilaksanakan Disnakkeswan NTB dan mendapatkan banyak peminat dari pemilik hewan. Lebih lanjut, Muslih menambahkan hewan yang akan divaksin harus dalam keadaan sehat, tidak bunting, dan umur di atas 5 bulan.

Muslih berharap program ini mendapatkan dampak positif dan mencegah penularan rabies, mengingat penularan dapat terjadi dari hewan ke manusia. “Ada kesadaran dari pemilik hewan, khususnya hewan penular rabies, yaitu anjing, kucing, dan kera. Jadi kita harus mengantisipasi terutama daerah kita terancam. Sehingga kegiatan vaksinasj dan pengendalian populasi rabies bisa dihilangkan,” pungkasnya.