Lombok Tengah, infolombok.id –Bajang Saling Tolong (BST) merupakan salah satu Lembaga Sosial yang berada di Desa Bonder, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah yang sudah berdiri sejak 2015 lalu. Berdirinya Lembaga ini merupakan bentuk kepedulian terhadap sesama. Dimana pembentukan tersebut didasari oleh surah Al Kaidah Ayat 2 dan UUD pasal 34 Ayat 1 tentang parkir miskin dan anak anak negara dipelihara oleh negara. ”Tidak sedikit anak anak yatim piatu yang berhenti sekolah,” ungkap Ketua BST, Lalu Septiawan, Minggu (3/2).
Terus berkembang, BST sebelumnya telah memberikan santunan terhadap 1.000 anak yatim di Lombok Tengah, Lombok Timur, dan Lombok Utara. Selain santunan kepada anak yatim, BST juga memiliki program saling tolong menolong antar sesama bagi siapapun yang membutuhkan. Dan tepat Agustus tahun lalu, BST ikut menyalurkan bantuan terhadap korban gempa yang ada di Kabupaten Lombok Utara. “Kita menolong sesama, siapa yang butuh bantuan saat sakit kita antar berobat,” ungkapnya.
Sama dengan Lembaga atau Komunitas sosial lainnya, sumber dana berasal dari swadaya anggota lembaga dan donator. “Swadaya teman teman BST. Terkadang kita sama sama 1 amplop. Terkadang juga ada dari hamba allah warga net,” ungkapnya.
Lalu Septiawan mengatakan, bahwa ada begitu banyak keutamaan mengistimewakan anak yatim. Menyantuni anak yatim akan membawa keberkahan dan mendatangkan lebih banyak rezeki. Hadist Rasullah yang artinya ”Aku dan pemelihara anak yatim di surga seperti ini (Dan beliau memberi isyarat dengan telenjuk dan jari tengahnya lalu membukanya)”. “Yatim piatu yang tidak punya ayah atau ibu, kepada siapa dan kemana ia meminta,” jelasnya
Melihat banyaknya keutamaan mengistimewakan anak yatim, Lalu Septiawan mengajak masyarakat khususnya masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB) agar lebih sering berbagi dan peduli terhadap sesama, khususnya kepada orang-orang yang memiliki nasib kurang baik seperti anak yatim. Septiawan juga berharap dengan hadirnya BST, hati masyarakat bisa tergugah untuk memelihara anak yatim. “Disetiap harta yang kita miliki ada hal pakir miskin,” tutupnya.