Duolingo 2020-2024: Peningkatan Jumlah Pengguna dan Alasan Keberhasilan

0
32
Keterangan Foto: Logo Aplikasi Duolingo

Duolingo, aplikasi pembelajaran bahasa gratis karya Luis von Ahn dan Severin Hacker, mencatat pertumbuhan pesat sejak meluncur secara global pada 19 Juni 2012. Di tengah derasnya arus aplikasi digital, Duolingo menonjol berkat pendekatan unik yang menggabungkan edukasi dan elemen permainan. Sebagai pembanding, aplikasi seperti Babbel dan Memrise juga menawarkan fitur belajar bahasa interaktif. Namun, tidak satupun yang mampu menyaingi jumlah pengguna Duolingo. Hal ini menimbulkan pertanyaan, apa yang membedakan Duolingo?

Perjalanan aplikasi ini dimulai pada November 2011 melalui versi beta pribadi. Dalam satu bulan, Duolingo berhasil menarik 300 ribu calon pengguna dalam daftar tunggu dan meraih pendapatan sebesar 3,3 juta dolar AS. Setahun kemudian, lebih dari 10 juta orang mengunduh aplikasi ini, yang memantapkan langkahnya menuju ekspansi global. Namun, peningkatan paling mencolok terjadi selama periode 2020 hingga 2024, yang ditandai dengan peningkatan eksponensial pengguna harian. Dalam rentang waktu tersebut, jumlah pengguna Duolingo mencapai titik yang signifikan.

Keterangan Foto: Grafik Daily Active Users Aplikasi Duolingo

Data dari Business of Apps menunjukkan bahwa pada 2020, pengguna aktif harian (daily active user atau DAU) hanya berkisar 6 hingga 8 juta. Pada awal 2021, angka itu mulai meningkat secara konsisten. Duolingo mencatat 13 juta DAU pada kuartal pertama 2022, lalu naik menjadi 20 juta pada kuartal pertama 2023. Memasuki kuartal keempat 2024, DAU melesat melampaui 40 juta. Selama empat tahun, jumlah pengguna harian meningkat hampir enam kali lipat, dari 7 juta menjadi lebih dari 40 juta.

Keterangan Foto: Jumlah Daily Active Users Aplikasi Duolingo

Tim pengembang Duolingo terus menyempurnakan platform dengan menghadirkan fitur-fitur menarik. Mereka menyisipkan elemen permainan seperti progress tree, hadiah harian, dan leaderboard global yang memacu semangat kompetitif. Pada 2022, tim menambahkan pelajaran musik dan matematika. Mereka juga memanfaatkan kecerdasan buatan untuk menganalisis kesalahan pengguna dan menyesuaikan materi pembelajaran secara personal. Selain itu, mereka mengintegrasikan chatbot berbasis teknologi ChatGPT dari OpenAI untuk meningkatkan interaktivitas pengguna.

Pilihan bahasa yang beragam ikut memperkuat daya tarik Duolingo. Pengguna di seluruh dunia paling banyak memilih belajar bahasa Inggris, disusul bahasa Spanyol, Prancis, dan Jerman. Di Asia, minat terbesar mengarah pada bahasa Jepang dan Korea. Sementara itu, warga Irlandia dan Swedia justru memanfaatkan Duolingo untuk belajar bahasa ibu mereka sendiri. Di Amerika Serikat, pengguna paling banyak mempelajari bahasa Spanyol, lalu bahasa Inggris.

Keterangan Foto: Jumlah Pengguna Bahasa Aplikasi Duolingo

Disamping itu, Luis von Ahn juga merancang strategi agar Duolingo tidak sekadar menjadi sarana belajar. Ia menawarkan tes sertifikasi bahasa Inggris seharga 20 dolar AS, jauh lebih murah dibandingkan tes sejenis yang bisa mencapai 250 dolar di India, Tiongkok, dan sejumlah negara lain. Pengguna cukup mengikuti ujian secara daring dan menerima hasilnya dalam waktu 48 jam. Inisiatif ini membuat Duolingo memperluas perannya dari platform belajar menjadi sistem evaluasi kemampuan bahasa, dengan sertifikasi yang diakui oleh lebih dari 4.000 instansi pendidikan tinggi di seluruh dunia.

Dapat disimpulkan, keberhasilan Duolingo tidak terjadi hanya karena banyaknya fitur atau inovasi, melainkan karena perancangan strategi yang terukur, konsisten, dan berorientasi pada perilaku pengguna global. Duolingo tidak hanya menawarkan pengalaman belajar yang menyenangkan, tetapi juga membentuk rutinitas digital melalui pendekatan psikologis yang kuat. Mereka mengembangkan konsep yang membuat belajar tidak terasa seperti tugas, tetapi menjadi kebiasaan kecil yang membentuk ketekunan.

Berbeda dari aplikasi lain, Duolingo tidak membebani pengguna dengan biaya tinggi, tidak mengharuskan alat bantu fisik, dan tidak mengandalkan promosi agresif dari selebritas atau influencer. Sebaliknya, strategi mereka menempatkan pengguna sebagai pusat desain produk, baik itu dari segi antarmuka, fleksibilitas, hingga pemanfaatan kecerdasan buatan. Selain itu, mereka berhasil mempertahankan keseimbangan antara inklusivitas (akses gratis) dan prestise (dengan sertifikasi yang diakui dunia).

Pertumbuhan dari 7 juta menjadi lebih dari 40 juta pengguna harian bukan sekadar akibat tren digitalisasi, tapi bukti bahwa strategi Duolingo selaras dengan kebutuhan zaman yaitu kegiatan belajar yang fleksibel, personal, dan terbuka untuk semua kalangan. Pendekatan ini menjadi pembeda utama dibanding aplikasi pembelajaran bahasa lainnya yang cenderung terbatas pada kurikulum standar atau skema langganan premium.

Keberhasilan Duolingo juga mencerminkan kebutuhan dunia akan konektivitas lintas bahasa. Di tengah dunia yang semakin terkoneksi namun kompleks, platform seperti Duolingo menjadi cermin dari harapan global akan pemahaman antarbudaya. Dengan keberlanjutan inovasi, keterjangkauan, dan keterbukaan, Duolingo kemungkinan besar akan terus menempati posisi sentral dalam lanskap edukasi digital.

Anggota Kelompok:

  1. Syafira Putri Muzaki L1B022084
  2. Alia Rizma Dewi L1B022089
  3. Alifah Azzahra L1B022091