
Mataram – Sekelompok mahasiswa Fakultas Teknik Program Studi Teknik Elektro Universitas Mataram merancang dan menyelesaikan proyek pintu otomatis berbasis sensor gerak. Proyek ini merupakan tugas akhir semester (UAS) yang bertujuan mengasah kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan teori ke dalam teknologi praktis.
Nadiya, salah satu anggota tim, menjelaskan bahwa ide pembuatan pintu otomatis ini muncul dari kewajiban menyelesaikan proyek UAS. “Ide membuat pintu otomatis ini muncul karena tugas UAS. Kami memang diwajibkan membuat proyek sebagai syarat penilaian akhir,” ujar Nadiya saat ditemui di ruang praktik Teknik Elektro.
Pintu otomatis tersebut menggunakan sistem sensor ultrasonik dan motor stepper. Ketika sensor mendeteksi keberadaan manusia di depan pintu, motor akan bekerja secara otomatis untuk membuka pintu. Setelah beberapa saat, sistem akan menutup kembali secara otomatis.
“Sensor sangat penting karena berfungsi sebagai pemicu gerakan pada pintu. Tanpa sensor, sistem otomatis ini tidak akan bekerja,” jelas Nadiya.
Tim membutuhkan waktu sekitar dua bulan untuk menyelesaikan proyek tersebut. Mereka menyusun sendiri rangkaian elektronik dan merakit alat secara mandiri. “Kami mulai dari menyusun konsep, mencari komponen, lalu menyusun sistem elektroniknya. Semua kami kerjakan mandiri dan otodidak, tanpa bantuan dosen secara langsung,” lanjutnya.
Komponen yang digunakan antara lain motor stepper, sensor ultrasonik, kabel jumper, driver, ESP32, serta rangka besi dan roda pintu. Seluruh proses uji coba dilakukan di ruang praktik Fakultas Teknik Elektro Universitas Mataram.
“Pintu otomatis ini membutuhkan tegangan sebesar 12 volt. Kami masih menggunakan sumber listrik PLN karena baterai tidak cukup kuat untuk menggerakkan motor,” kata Nadiya.
Meskipun proyek ini dibuat untuk memenuhi nilai akademik, Nadiya dan tim menilai bahwa alat ini berpotensi diterapkan secara lebih luas di fasilitas umum. “Kami ingin alat ini bisa diterapkan di mal, rumah sakit, industri, atau bahkan perumahan,” tambahnya.
Pintu otomatis ini juga dinilai sangat mungkin untuk digunakan di sekolah atau masjid karena sistem kerjanya sederhana dan efisien. “Kami berharap bisa memperkenalkan teknologi ini secara luas dan menunjukkan cara kerja pintu otomatis yang sederhana namun fungsional,” ujar Nadiya.
Proyek ini dikerjakan secara berkelompok oleh mahasiswa Teknik Elektro dan dibimbing oleh dosen dari Fakultas Teknik. Namun dalam prosesnya, mahasiswa bekerja secara mandiri sebagai bentuk latihan kemandirian dan kreativitas teknis.