Mataram (18/9) – Dalam beberapa tahun terakhir, kopi menjadi satu dari sekian banyak bahan dasar minuman yang sangat digandrungi oleh masyarakat Indonesia. Sehingga kebanyakan orang tidak lagi memandangnya sebagai jenis minuman saja, melainkan sebagai bagian dari gaya hidup mereka, khususnya bagi para pecinta kopi itu sendiri. Trend ini tentu saja tak lepas dari peranan Coffee Shop di seluruh wilayah Indonesia yang terus meningkatkan mutu dan kenyamanan bagi para pelanggannya.

Seperti halnya di Kota Mataram yang kini menjadi salah satu tempat favorit bagi para pecinta kopi ketika hendak berakhir pekan atau sekedar menikmati waktu luang. Pasalnya, di beberapa sudut kota sangat mudah dijumpai kedai-kedai kopi yang menawarkan cita rasa dan keunikan tersendiri. Hal ini tentu menjadi nilai tambah bagi ‘Coffee Lovers’ karena mereka dapat mencari kopi sesuai dengan kriteria yang diinginkan.

Tingginya antusiasme warga Mataram, terutama kaum Millenial yang menjadikan kopi sebagai gaya hidupnya, dinilai mampu mengundang para peracik kopi lokal dan luar daerah untuk semakin gencar melakukan inovasi dalam industri kopi. Hal ini dapat dilihat dari beragamnya menu-menu kopi yang ditawarkan disetiap kedainya. Salah satu contoh terbaru yakni kedai “Woods Coffee”, yang terletak di Jalan Pendidikan Kota Mataram.

Coffee Shop ini mendatangkan langsung biji kopinya dari Nusa Tenggara Timur, sehingga tak jarang para baristanya dapat menciptakan berbagai varian rasa minuman kekinian dengan tetap  mempertahankan cita rasa kopi didalamnya. Selain itu, dari segi kegunaan, kedai kopi ini memiliki keunikan tersendiri dimana bangunannya bersifat multifungsi sebagai barbershop.

Lebih lanjut, Aditya Segara selaku PR Marketing “Woods Coffee” mengemukakan bahwa mereka sengaja menggabungkan konsep kedai kopi dengan tempat cukur, lantaran sebelumnya mereka adalah pengusaha yang bergerak dalam bisnis barbershop. Ia juga mengatakan jika konsep tersebut seringkali menarik perhatian pelanggan serta dapat menjadi pembeda dari coffee shop lainnya.

Selain multifungsi, kedai kopi ini mengusung tema minimalis pada interiornya. Aditya yang merupakan lulusan Sarjana Arsitektur menganggap hal tersebut dapat memberikan kesan nyaman kepada pelanggan, khususnya bagi mereka yang lelah setelah bekerja seharian. Disamping itu, walaupun letaknya yang berada di tepi jalan raya, pengunjung tetap dapat menikmati waktunya di dalam coffee shop tanpa terganggu oleh kebisingan kendaraan yang berlalu-lalang. Hal ini dikarenakan desain bangunannya yang hampir sama sekali tidak memiliki fentilasi udara.

Contoh tersebut menjadi gambaran bahwa bentuk perkembangan pada dunia kopi tak hanya soal melahirkan cita rasa saja, melainkan tentang bagaimana indsutri kopi tersebut dapat dikemas sebaik mungkin agar mampu menarik minat semua kalangan. – Mataram (18/9)