Praktikum di Laboratorium
Mataram-Ria melihat ke seluruh ruang laboratorium yang penuh dengan berbagai alat dan bahan yang baru dia kenal. Ini adalah praktikum pertamanya di laboratorium sebagai mahasiswa semester satu Program Studi Ilmu Teknologi Pangan di Universitas Mataram. Praktikum ini, meskipun baru dimulai, menjadi pengalaman berharga untuk belajar tentang alat-alat dan bahan yang akan menjadi bagian dari pendidikannya selama beberapa tahun ke depan.
Ria dan teman-teman sekelasnya saat ini mengikuti Praktikum pengenalan alat dan bahan dasar dalam ilmu teknologi pangan. Mereka memiliki kesempatan untuk melihat dan mempelajari bagaimana berbagai peralatan bekerja, yang sebelumnya mereka hanya melihat gambar dalam buku pelajaran atau video. Mahasiswa baru ini memulai perkenalan dengan peralatan seperti timbangan digital, pipet, tabung reaksi, dan mikroskop sederhana dengan bantuan dosen dan asisten laboratorium.
“Awalnya, saya merasa gugup karena semuanya terlihat kompleks dan agak menakutkan, tapi setelah Coast di laboratorium menjelaskan satu per satu, saya mulai merasa lebih nyaman dan bersemangat,” kata Ria dengan senyum penuh semangat. Dia memperhatikan setiap alat yang dijelaskan dengan cermat dan mencatat fungsinya dan cara menggunakannya.
Coast pembimbing praktikum, Kak Dwina memberikan penjelasan tentang pentingnya mengenal alat-alat laboratorium sejak dini. “Mahasiswa teknologi pangan tidak hanya belajar teori, tetapi juga bagaimana cara menggunakan alat dengan benar agar hasil yang didapatkan akurat,” jelasnya. Menurut Ibu Mira, ketelitian dan pemahaman terhadap setiap alat sangat penting, terutama saat mereka nantinya berhadapan dengan eksperimen yang lebih kompleks.
Ria juga berkesempatan mempelajari berbagai jenis bahan kimia yang akan sering ia gunakan di laboratorium, mulai dari larutan asam, basa, hingga indikator seperti kertas pH. Meski tampak sederhana, penggunaan bahan-bahan ini harus dilakukan dengan hati-hati. Asisten laboratorium mengingatkan mahasiswa untuk selalu mengikuti protokol keamanan, seperti menggunakan sarung tangan dan masker saat bekerja dengan bahan kimia tertentu.
Selain pengenalan alat dan bahan, praktikum ini juga menekankan pentingnya kebersihan dan sterilisasi alat-alat laboratorium. Ria dan teman-temannya diajarkan cara membersihkan alat setelah digunakan, serta cara menyimpannya dengan benar agar tetap steril dan siap dipakai untuk percobaan selanjutnya. “Saya jadi belajar banyak tentang pentingnya kebersihan di laboratorium, karena ternyata sedikit kontaminasi saja bisa mempengaruhi hasil penelitian,” kata Ria sambil mengingat-ingat instruksi yang diberikan.
Bagi Ria, praktikum pengenalan alat dan bahan ini adalah langkah awal yang membuka wawasan tentang dunia ilmu teknologi pangan yang sebenarnya. Ia kini paham bahwa belajar di laboratorium bukan hanya soal teori, tetapi juga soal teknik, ketelitian, dan tanggung jawab. Dari alat-alat sederhana hingga bahan kimia dasar, Ria melihat laboratorium sebagai tempat untuk mengasah keterampilannya demi masa depan sebagai ahli teknologi pangan.
Seiring berjalannya waktu, Ria dan teman-teman seangkatannya akan menghadapi praktikum-praktikum yang lebih kompleks, tetapi hari ini mereka telah memulai perjalanan mereka dengan rasa antusiasme yang tinggi. Praktikum pertama ini menjadi titik awal Ria untuk mengenal lebih dalam dunia pangan dari sisi ilmiah, serta untuk menumbuhkan rasa ingin tahu dan semangat belajarnya di dunia laboratorium yang baru ia kenal ini.