Di Balik Senyuman Bapak Saleh: Kisah Tukang Parkir yang Menginspirasi Keluarga

Di tengah keramaian Kota Mataram, di Taman Sangkareang, terdapat sosok yang tak asing lagi bagi para pengunjung. Dia adalah Bapak Saleh, seorang berusia 68 tahun yang telah mengabdikan dirinya sebagai tukang parkir di taman sangkareang, kota mataram NTB selama kurang lebih 10 tahun. Dengan senyuman hangat dan sikap ramah, Ia telah menjadi wajah yang dikenal dan dihargai oleh banyak orang yang datang untuk menikmati keindahan taman sangkareang. Sebelum menjadi tukang parkir, ia bekerja sebagai kuli bangunan. Pengalaman bertahun-tahun di bidang konstruksi mengajarkannya banyak hal, terutama tentang kerja keras dan ketekunan. Meskipun pekerjaan itu berat dan melelahkan, Pria paruh baya itu menjalani hari-harinya dengan penuh semangat. Ia paham betul bahwa setiap tetes keringat yang dikeluarkan adalah untuk masa depan keluarganya.

Sebagai seorang kepala keluarga, Bapak Saleh dikaruniai tujuh anak yang kini telah beranjak dewasa. Setiap anaknya memiliki jalan hidup yang berbeda. Kini, Bapak Saleh juga bangga memiliki sebelas cucu yang menjadi sumber kebahagiaannya. “cucu saya juga sudah ada yang kuliah, ada yang SMA, SMP, dan SD”. katanya dengan penuh semangat.

Meskipun hidup sebagai tukang parkir, ia tidak pernah merasa rendah diri. Ia bangga dengan pekerjaannya dan melihatnya sebagai kontribusi untuk masyarakat. Baginya, setiap pekerjaan memiliki nilai dan arti tersendiri. Ia percaya bahwa dengan memberikan pelayanan terbaik, ia dapat membuat perbedaan, sekecil apa pun itu. Di balik kesederhanaan hidupnya, Bapak Saleh menyimpan impian untuk melihat anak-anak dan cucunya sukses. Ia berharap mereka dapat mengejar pendidikan yang lebih tinggi dan meraih impian mereka.

Bapak Saleh adalah contoh nyata bahwa kerja keras dan dedikasi akan selalu membuahkan hasil. Di Taman Sangkareang, ia bukan hanya sekadar tukang parkir, tetapi juga seorang pahlawan kecil yang memberikan warna dan inspirasi bagi banyak orang.