Mataram, infolombok.id (1/10) –Demonstran penentang RUU KUHP yang berasal dari berbagai kelompok mahasiswa di Kota Mataram, mengakhiri aksinya dengan melakukan perlawanan singkat terhadap aparat kepolisian sebagai buntut dari upaya pembubaran paksa yang dimulai selepas Solat Magrib.

Unjuk rasa ini (30/9) merupakan aspirasi kedua mereka dalam menolak pengesahan rancangan undang-undang KUHP, setelah dilangsungkannya aksi demonstrasi pertama pada Kamis, 26 September lalu, yang berisi orasi terkait beberapa tuntutan mahasiswa agar dapat menjadi pertimbangan bagi DPR pusat dalam menghapus sejumlah RUU KUHP yang dinilai kontrovesial.

Pada aksi demo kali ini, kelompok mahasiswa yang berasal dari berbagai kampus terlihat masih memadati kawasan Udayana hingga sore hari, dengan tujuan mendengarkan hasil tuntutan yang telah dilayangkan. Namun setelah memperoleh hasil tuntutan yang didengarkan secara langsung dari pihak DPRD provinsi, massa justru bersikukuh untuk tidak membubarkan diri.

Massa aksi yang masih berada di sekitaran gedung DPRD provinsi hingga sore hari

Hingga tiba pukul 18.00 WITA, sebagian massa memilih untuk bubar sejenak demi melangsungkan kegiatan Solat Magrib di Masjid Islamic Center. Sesaat setelahnya, mereka kembali turun ke jalan dan langsung berorasi di depan gedung DPRD provinsi dengan menyanyikan yel-yel unjuk rasa.

Pihak kepolisian yang sebelumnya telah memperingati demonstran untuk segera bubar, kemudian memberikan beberapa peringatan ringan melalui sound speaker. Tetapi, hal tersebut sama sekali tidak digubris mahasiswa.

Akhirnya, sekitar pukul 19.00 WITA, aparat kepolisian yang dibantu oleh tim Buser (buru sergap) memberikan peringatan terakhir berupa rencana pembubaran paksa dalam tenggat waktu 10 menit agar mahasiswa segera menghentikan aksinya. Akan tetapi, sampai waktu yang ditentukan habis, mereka enggan untuk bubar dan kian membuat situasi dilapangan semakin memanas.

Pihak keamanan pun terpaksa mengerahkan 2 unit mobil Water Cannon beserta puluhan personil polisi yang ditempatkan di ruas kiri dan kanan Jalan Udayana, guna memukul mundur mahasiswa yang telah memenuhi area sekitar.

Proses pengerahan mobil Water Cannon dari pihak keamanan guna membubarkan pengunjuk rasa di kawasan Udayana (19.00 WITA)

Massa yang hampir keseluruhan merupakan mahasiswa, memberi perlawanan singkat berupa lemparan batu serta botol kearah barikade polisi. Namun, aksi itu langsung dibalas dengan semprotan mobil Water Cannon untuk mendukung aparat agar terus bergerak maju hingga mendesak massa aksi masuk ke halaman Masjid Islamic Center.

Hal tersebut membuat massa terpecah belah, sebagian memilih untuk bubar. Namun, beberapa mahasiswa masih tertahan di dalam halaman masjid hingga pukul 20.15 WITA, dengan alasan takut oleh aksi pembubaran paksa dari pihak kepolisian beserta tim Buser. Meskipun tak berselang lama, mereka akhirnya dapat membubarkan diri secara damai dengan bantuan sejumlah aparat yang juga turut menenangkan suasana di dalam pelantaran Masjid Islamic Center. Aktivitas unjuk rasa pun telah sepenuhnya berakhir pada pukul 20.30 WITA. – Mataram (1/10)