Mataram, Infolombok.id – Ratusan warga Desa Sesele dari berbagai dusun mengikuti parade obor, Selasa malam (05/2). Sebanyak 11 dusun ikut berpartisipasi pada acara tersebut. Parade obor ini digelar setelah sholat isya. Start parade ini adalah dari dusun masing-masing dan berakhir di Pasar Sesela.
Sabri selaku ketua panitia mengatakan bahwa parade obor diadakan untuk melestarikan budaya-budaya yang sudah mulai terlupakan.
“Disini kita berkumpul untuk merumuskan tradisi lama nenek moyang kita dan semoga upaya dari para pemuda disini untuk melestarikan tradisi lama yang sudah terlupakan oleh generasi hari ini,” ujarnya pada saat memberikan sambutan.
Baca Juga :
- Kasus HIV Meningkat, Mataram Perkuat Respons Terpadu
- Pernikahan Dini di NTB Masih Tinggi, Anak Perempuan Jadi Korban Tradisi dan Kemiskinan
- Lonjakan Kasus TBC di Mataram: Bahaya di Balik Angka dan Seruan Hidup Sehat
- Pernikahan Dini di Lombok Tengah: Bayang-Bayang Kemiskinan, Tantangan Ketenagakerjaan, dan Arus Migrasi Pekerja
- RENDAHNYA PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT KOTA MATARAM PADA PEMILU, PILKADA, DAN PILPRES DARI TAHUN KE TAHUN
Bukan hanya untuk melestrikan budaya, parade obor ini digelar untuk mempersatukan masyarakat yang berada di Desa Sesele.
“Acara ini digelar untuk menyatukan 11 dusun yang berada di Desa Sesele, karena dulu pemuda pemudi yang berada di setiap dusun Desa Sesele ini mengklaim desanya menjadi dusun terbaik sehingga tidak saling sapa antar pemuda Desa Sesele. Hal inilah membuat kita disini membuat parade obor ini untuk menyatukan mereka,” jelasnya.
Nantinya acara yang diadakan untuk pertama kali ini akan ada setiap tahun dengan konsep yang berbeda dan lebih menarik.