Mataram (20/01/2018)– Berbicara tentang wisata tidak melulu tentang menghabiskan uang namun juga bisa menambah wawasan dan ilmu pengetahuan, singkatnya mencari dan menemukan pengalaman baru. Inilah yang ditawarkan oleh Desa Mas-Mas. Desa yang terletak di Kecamataan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah ini ternyata menawarkan sesuatu yang sangat sederhana. Kebiasaan hidup sehari-hari orang desa serta memberikan pengalaman baru bagi wisatawan, itulah yang ditawarkan.

Paket wisata alam dan budaya seperti panorama alam, aktivitas petani disawah, melihat proses belajar-mengajar di sekolah, proses pembuatan kerajinan anyaman ketak, hingga gaya hidup masyarakat desa dijadikan atraksi wisata. Wisatawan tidak hanya diajak jalan-jalan saja, tetapi juga diajak untuk melakukan aktivitas sehari-hari masyarakat. Mulai dari aktivitas masyarakat saat bercocok tanam di sawah hingga ikut serta dalam proses adat istiadat suku sasak yakni nyongkolan. Paket yang sangat sederhana dan berbasis masyarakat namun membuat wisatawan betah saat berkunjung. “Keseringan tamu kita dia menginap agak lama setelah dia tau paket yang kita tawarkan,” ungkap Habiburrahman selaku Kepala Desa Mas-Mas.

30 rumah warga setempat dijadikan sebagai tempat penginapan bagi wisatawan dengan tarif Rp 150.000/malam. Hal ini dilakukan guna memberikan sumber penghasilan bagi warga yang kurang mampu dengan harapan ada interaksi antara warga dengan wisatawan.”Prinsip kita adalah bagaimana memberikan warga yang kurang mampu ini pengahasilan baru,” ungkapnya.

Konsep homestay yang ditawarkan juga berbeda dengan homestay yang lain. Desa Mas-Mas menawarkan konsep yang sangat sederhana dengan fasilitas seadanya. Dimana wisatawan dituntut untuk bisa menginap di rumah warga dengan konsep perumahan warga yang ada dipedesaan. Wisatawan akan tidur dalam satu atap dengan warga hingga makan bersama dengan menu sederhana, yakni menu masyarakat pedesaan.”Wisatawan ikut makan dan minum apa yang warga makan,” jelasnya.

Upaya untuk memajukan pariwisata yang dimiliki terus dilakukan oleh aparat Desa dan warga setempat. Membuat branding baru , menambah paket wisata hingga membuat program baru merupakan salah satu strategi untuk memajukan dan membangkitkan wisata yang dimiliki. Salah satunya dengan cara penanaman pohon disepanjang jalan dan pengadaan bibit durian di kebun warga. “ kita mengupayakan Desa Mas-Mas ini menjadi Desa yang zero plastik yang bersih dan sejuk,” jelas Habib.

Melihat potensi desa yang bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan, Ia berharap agar pemerintah ikut ambil andil dalam pengembangan potensi wisata yang ada dimiliki desa. Mengadakan program yang mempunyai keuntungan banyak untuk warga merupakan hal yang paling efektif untuk membantu perekonomian warga. Misalnya saja dengan cara memfasilitasi warga merenovasi rumahnya menjadi homestay. ”Ketika pemetintah bisa melakukan itu dia tidak sekedar bagaimana mampu memfasilitasi warga tetapi juga sekaligus pemerintah membantu warga itu untuk mendapat uang,” tutupya.