Kuta Mandalika, Rabu (20/8) – Tim dosen dari Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Hukum, Ilmu Sosial, dan Ilmu Politik (FHISIP) Universitas Mataram, menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan Komunikasi Efektif dalam Pemahaman Dasar Manajemen Bencana di Kawasan Kuta Mandalika. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari proyek pengabdian kepada masyarakat oleh Ketua Tim Pengabdian Shinta Desiyana Fajarica, S.IP., M.Si. selaku dosen Ilmu Komunikasi. Perwakilan masyarakat yang tergabung dalam Forum (PRB) Pengurangan Resiko Bencana Desa Kuta Mandalika hingga aparat desa, turut berpartisipasi aktif mengikuti jalannya kegiatan pelatihan.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi potensi bencana, khususnya di kawasan wisata yang rentan terhadap risiko bencana alam seperti gempa dan tsunami. Seperti yang diketahui bahwa Desa Kuta berada di pesisir selatan Lombok dan menjadi bagian dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, yang terkenal dengan keindahan pantainya.
Hadir sebagai pemateri, Lalu Srikartanayang, S.H. selaku Kabid PK BPBD Kabupaten Lombok Tengah dan Zahrotul Millah, S.Tr.Geof. sebagai perwakilan dari BMKG Stasiun Geofisika Mataram. Materi yang diberikan menekankan pada pentingnya komunikasi efektif, baik dalam menyampaikan informasi peringatan dini, koordinasi antarpihak, maupun edukasi publik terkait langkah mitigasi dan tanggap darurat. Selain itu, pemahaman tentang visualisasi infografis juga menjadi tolak ukur guna mempersiapkan diri secara mandiri dalam menghadapi bencana.
Selain sesi pemaparan materi, peserta juga dilibatkan dalam simulasi sederhana mengenai alur komunikasi darurat, partisipasi pengamatan cuaca dan bencana melalui aplikasi Info BMKG, serta praktik pencarian titik koordinat evakuasi. Pendekatan partisipatif ini diharapkan dapat memperkuat kesiapsiagaan masyarakat, sekaligus mendukung keberlanjutan kawasan Mandalika sebagai destinasi wisata internasional yang aman dan tangguh bencana. Pelaksana kegiatan ini juga sejalan dengan komitmen Universitas Mataram dalam pengabdian kepada masyarakat, dengan mendorong kolaborasi antara akademisi, pemerintah daerah, dan komunitas lokal dalam membangun budaya sadar bencana.