Mataram, 23 Juni 2025 — Kota Mataram menghadapi peningkatan signifikan kasus HIV, terutama di kalangan usia produktif. Data terbaru dari Dinas Kesehatan mencatat lonjakan kasus baru yang konsisten, menunjukkan perlunya penanganan yang lebih serius. Lonjakan ini dikaitkan dengan perilaku berisiko yang masih banyak terjadi di tengah masyarakat.

Untuk mengatasi hal tersebut, Pemerintah Kota Mataram meluncurkan respons terpadu yang melibatkan Dinas Kesehatan dan berbagai instansi terkait. Strategi ini dibangun di atas empat pilar utama, yakni edukasi dan sosialisasi, deteksi dini, ketersediaan obat Antiretroviral (ARV), serta penghapusan stigma terhadap Orang dengan HIV/AIDS (ODHA).

Pemerintah terus menggencarkan penyuluhan ke berbagai kelompok masyarakat, termasuk pelajar dan komunitas rentan, guna meningkatkan pemahaman tentang HIV dan cara pencegahannya. Layanan tes HIV juga diperluas di puskesmas dan rumah sakit, sehingga masyarakat dapat mengakses pemeriksaan secara sukarela dan rahasia. Selain itu, pemerintah menjamin ketersediaan ARV agar ODHA dapat menjalani hidup sehat dan produktif.

Kampanye untuk menghapus stigma terhadap ODHA juga terus digalakkan, dengan tujuan menciptakan lingkungan yang inklusif dan suportif. Wali Kota Mataram menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor—mulai dari pemerintah, lembaga pendidikan, organisasi masyarakat, hingga tokoh agama—untuk menekan penyebaran HIV. Dengan upaya terpadu ini, pemerintah optimis mampu menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan berdaya.