Lombok, 10 Juni 2025 – Event Rinjani 100 yang digelar baru-baru ini sukses menjadi salah satu ajang lari paling mencuri perhatian para pelari, baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Dengan rute ekstrem melintasi pegunungan Rinjani, event ini dinilai semakin memperkuat posisi Lombok sebagai salah satu destinasi utama dalam kalender lari nasional.

Keberhasilan Rinjani 100 menambah semangat dan eksposur tren lari di Lombok, yang kini juga semakin ramai di area publik seperti jalur lari Udayana setiap sore. Fenomena Fear of Missing Out (FOMO), yang sebelumnya terasa kuat di kalangan peserta Nakama Run Virtual, kini semakin meluas dengan banyaknya pelari yang ingin menjadi bagian dari komunitas yang terus berkembang.

Selain berlari, kehadiran para fotografer yang mengabadikan momen lari dan mengunggahnya di aplikasi Fotoyu menjadi salah satu daya tarik utama. Banyak pelari bersemangat untuk tampil di foto yang nantinya bisa diakses secara online dan dibagikan ke media sosial.

“Sekarang kalau lari di Udayana itu kayak event harian. Banyak fotografer, foto kita bisa langsung di-upload di Fotoyu. Ini yang bikin orang makin rame lari sore,” ujar Kusuma, pelari yang rutin berolahraga di Udayana.

Tak hanya para pelari, pedagang kaki lima juga memanfaatkan momentum ini dengan menjajakan aneka makanan dan minuman sehat di sekitar jalur lari. Udayana kini tak sekadar jadi tempat olahraga, tapi juga menjadi ruang sosial yang hidup dan terus berkembang.

“Rinjani 100 kemarin sukses besar, itu juga memotivasi banyak orang untuk mulai lari, dari yang serius sampai yang cuma ikut tren sore-sore di Udayana,” tambah Fandi, pelari lokal. Keberhasilan Rinjani 100 dan ramainya aktivitas lari di Udayana menunjukkan bahwa Lombok semakin kuat sebagai kota dengan budaya lari yang hidup, didukung oleh event besar, komunitas yang aktif, dan kehadiran teknologi seperti Fotoyu yang semakin memperluas daya tarik kegiatan ini.